Chapter 29

978 27 0
                                    

"Lu tau nggak apa alasan gue kesini?" Tanya Alfa pada Rizky yang duduk disampingnya menghadap kedepan.

"Mana gue tau? Emang gue emak lu apa? Lagian lu gak usah berbelit-belit. Intinya aja!" Kata Rizky.

"kalo lu mau bilang tujuan gue kesini karna Risa. Itu bener" Rizky menatap Alfa tajam seakan ingin menerkam Alfa."mata lu udah kek mata nya Vampire tau nggak. Merahhhh Hahahaha" Kata Alfa semakin membuat Rizky marah, karna dari tadi membuat emosi nya semakin memuncak.

"Iya gue kesini karna Risa, tapi bukan buat dijadiin pacar atau mungkin ngrebut Risa. Kalo lu masih pacarnya sih, tapi keknya enggak wkwkwkwk" Rizky semakin geram karna dari tadi Alfa mengerjainya.

Rizky yang sudah tidak betah dengan sikap Alfa. Ia kemudian berdiri dan berjalan pergi.."Gue bakal bantuin elu buat deket sama Risa lagi" kata Alfa yang masih duduk ditepi pantai dan masih menghadap kedepan. Sontak ucapan Alfa membuat Rizky berhenti melangkahkan kakinya.

"Berenti juga kan lu. Makanya dengerin gue dulu. Tenang aja kalii gue nggak akan rebut Risa lagi. Maksud gue dateng kesini buat Risa itu karna buat deketin Risa sama elu lagi bro" Alfa berdiri lalu menepuk pundak Rizky.

"Gue nggak percaya sama tipu daya elu. Pencuri bakalan tetep jadi pencuri. Buat apa gue percaya sama elu sedangkan dulu lu udah bikin pacar gue berpaling" Rizky menghela nafas."Kasih gue satu alasan kenapa lu mau bikin gue deket sama Risa"

"Jujur.. gue masih sayang sama Risa"

Deg

Rizky membelalakan matanya. Alasan macam apa ini?

Bugh

Satu tonjokan mendarat dipipi Alfa. Alfa memegangi pipinya menatap Rizky dengan tersenyum

"Brengsek lu" Kata Rizky emosi.

"Ini yang gue tunggu. Gue pantes dapetin ini" Alfa mengelap darah yang ada dipinggir bibirnya dengan tangannya."Gue sayang sama Risa makanya gue pengen orang yang gue sayang bahagia. Dan bahagia nya Risa itu cuma sama elu" Alfa menekan dada Rizky dengan Telunjuknya.

Rizky menatap Alfa bingung."Risa nggak bahagia sama gue. Lu fikir dulu waktu Risa pacaran sama gue. Dia bahagia dan lupain elu huh? Lu tuh harusnya mikir, lu tuh cowok apa bukan sih?" Alfa menekan pelipisnya sendiri sambil menunjuk-nunjuk Rizky yang masih menatapnya."Cowok tuh sesibuk apapun harus ngasih kabar ke ceweknya, sesibuk apapun harus bisa ngucapin anniv. Oke kalo lu sibuk tapi setidaknya lu inget ulang tahun dia. Tapi elu nggak ngelakuin semua itu. Apa lu pantes disebut cowok huh?"Rizky diam." Udahlah.. Sekarang gini aja. Gue nggak mau Risa terus-terusan sedih gara-gara elu. Gue tau kok kalian saling mencintai. Jadi gue punya rencana"

Rizky menatap Alfa mencoba memahami apa arti dari kata 'Rencana' yang Alfa ucapkan tadi.

"Nggak usah banyak mikir. Lu punya nomornya Risa yang baru nggak?" Kata Alfa seolah tau apa yang ada difikiran Rizky.

"Punya sih. Tapi apa maksud lu sih. Ga ngerti gue?" Rizky menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Kini emosinya mulai mereda.

"Ellah lemot lu. Sini Handphone lu.Dan gue juga minta nomor lu sekalian" Ucap Alfa merebut ponsel Rizky dari tangan Rizky.

Alfa membuka cepat ponsel Rizky lalu menyimpan nomor Risa dan nomor Rizky.

"Untuk beberapa hari ini gue mau bikin Risa bingung sama kehadiran gue?" Kata Alfa.

"Maksudnya?" Rizky masih bingung sebenarnya apa yang akan dilakukan Alfa.

"Lemot banget sih lu. Buset dahh.. Intinya gue mau bikin teka-teki gitulah buat dia. Nah sampai waktunya nanti gue bakal nunjukin diri di depan Risa, dan saat itu lu harus udah deket lagi sama Risa" Kata Alfa.

"Gimana caranya coba?" Tanya Rizky.

"Udah lu ikutin apa kata gue aja. Nanti juga lu tau"

Setelah itu Alfa berjalan meninggalkan Rizky yang masih mematung di tepi pantai. Aneh sekaligus bingung. Tapi mungkin Alfa memang sudah berubah.

"Semoga rencana lu berhasil bro" Kata Rizky dalam hati.

***

Rizky menghela nafas panjang setelah menjelaskan semuanya pada Risa. Dan Risa hanya diam saja. Namun setelah itu Rizky memegang kedua tangan Risa.

"Risa.. Percaya sama aku, bahwa nggak ada wanita lain didunia ini yang bisa bikin aku sefrustasi saat aku kehilangan selain kamu. Aku sayang kamu Sa" Rizky menatap Risa lekat."Dan gue makasih banget buat lu Alfa karna ternyata lu beneran berubah. Makasih udah buat gue sadar sama kesalahan gue. Dan Tiara Thank's karena udah bantu ngelancarin rencana ini" Kata Rizky. Risa menatap Rizky. Ia melepas genggaman Rizky.

"Trus buku diary gue?" Tanya Risa. Lalu Tiara mengeluarkan sesuatu dari tasnya yang ada disofa.

"Nih buku lu. Eitss jangan marah dulu yang nyuruh gue tuh cowok berdua. Padahal nih ya udah mau gue balikin tapi ga dibolehin" Tiara mengembalikan buku Risa.

"Pinter ya lu. Nurut banget sama mereka" Tiara hanya tersenyum menunjukan deretan giginya.

"Jadi intinya adalah kalian berdua itu sama-sama salah. Yang satunya terlalu sibuk dan lupa perduli, yang satunya ga bisa diabaikan sehingga tertarik dengan yang lain" Alfa menarik tangan Risa dan Rizky dijadikan satu saling berpegangan."Jangan pada salah faham. Gue yakin kalian saling mencintai" Rizky memandang Risa penuh arti. Namun Risa terlihat masih ragu.

"Haii.. Semua" Dari arah belakang muncul Fredi dan Nindy saling bergandengan mesra.Itu membuat Risa membelalakan matanya.

"Ga usah kaget gitu kali Sa" Kata Fredi yang melihat Risa.

"Tapi bukannya Nindy.." Risa menunjuk Rizky.

"Nindy.. Pacarnya Rizky? Lu mau bilang gitu kan" Kata Fredi. Risa masih bingung. Dan Rizky juga kaget karna ternyata selama ini Risa menganggap Nindy adalah pacarnya.

"Makanya kalo orang mau ngomong tuh jangan dipotong-potong. Kebiasaan sih motong pembicaraan orang" Kata Tiara tiba-tiba. Risa menatap Tiara bingung.

"Hai Risa.. Sebelumnya maaf pasti aku udah bikin kamu salah faham ya. Aku bukan pacarnya Rizky kok. Aku.. adiknya" Kata Nindy mendekati Risa.

"Tapi Rizky nggak punya.."

"Nggak punya adik?" Tiara memotong ucapan Risa.

"Iyaa.. Aku adik angkatnya Rizky. Aku benar-benar berterima kasih sama keluarga Rizky. Karna Keluarganya aku berasa punya orang tua dan kakak tentunya. Walaupun sampai sekarang aku nggak bisa mengingat siapa keluarga aku yang sebenarnya" Kata Nindy.

"Waktu aku baru sampe sini naik mobil sama mama papa aku. Papaku nggak sengaja nabrak Nindy dan Nindy harus dilarikan kerumah sakit karena luka di kakinya. Setelah itu kami coba nanyain siapa Nindy. Tapi Nindy cuma inget sama namanya doang. Jadi papa aku mutusin buat angkat dia jadi anak sekaligus adik aku. Aku ga pernah punya adik jadi aku punya kesempatan buat punya adik dan aku sayang banget sama adik aku ini."Rizky mengacak-acak rambut Nindy "Dan sifat Nindy itu sama banget sama kamu, makanya aku selalu manggil dia 'sayang'. Supaya aku bisa terus sayang sama Nindy sama kayak aku sayang sama kamu" Rizky menatap Risa yang sepertinya sudah merasa bersalah pada Nindy.

"Dan aku setuju kalo Risa jadi kakak ipar aku hehehe" Kata Nindy memecah suasana. Risa tersenyum menatap Rizky.

•••• ••••

HOPE (COMPLETE)Where stories live. Discover now