Chapter 23

865 34 0
                                    

Sesaat terasa sepi tanpanya, namun aku mencoba terbiasa.

***
Akhir-akhir ini Risa mencoba untuk menjauhkan jangkauannya dari Rizky. Mencoba untuk fokus pada pendidikannya dan tidak pernah pergi ke pantai lagi walaupun Tiara selalu mengajaknya.

Terlepas dari semua perkataan Rizky yang mungkin terdengar manis namun jika perkataannya memang dari hati kenapa Rizky tak berusaha mencari tempat tinggal Risa atau sekedar menghubungi lewat ponsel.

Berhari hari Risa mencoba untuk melupakan semuanya. Dengan semangat dan nasihat dari kakaknya yang mungkin membantu walau tidak sepenuhnya. Namun Risa yakin bahwa hari kedepan akan jauh lebih baik tanpa harus memikirkan hal yang sebenarnya tidak begitu penting.

"Oke semuanya sepertinya waktu pembelajaran kali ini telah selesai. Selesaikan tugas yang saya berikan tadi, jika tidak maka kalian akan melihat nilai kalian dibawah normal" Kata Pak Firman dengan nada ketusnya ia selalu bisa mengancam para mahasiswa.

"Baik pak" Ucap semua mahasiswa yang ada dikelas itu secara serempak.

"Bilangnya gitu mulu, sampe hafal gue, dasar dosen tukang ngancem" Gerutu Risa.

"Biarin lah Sa namanya juga dosen, kalo gak gitu kita gak bakalan ngerjain tugas kan" Kata Soffi teman satu kelas Risa yang duduk didepan Risa.

"Iya sih. Tapi nggak usah ketus gitu bisa kan biasa aja"

Soffi hanya mengendikan bahunya lalu pergi keluar kelas meninggalkan Risa.

Setelah membereskan buku-buku nya Risa juga pergi keluar kelas. Tempat yang akan ditujunya adalah kantin, ia sudah ditunggu oleh Tiara disana.

Saat sampai dikantin Tiara melambaikan tangan kepada Risa, Risa langsung pergi ke tempat dimana Tiara duduk.

"Udah lama lu?" Tanya Risa yang baru saja duduk di kursi.

"Sekitar 15 menitan lah" Kata Tiara. "Ehh, Sa ke Pantai yukk. Please gue pengen refreshing tauk. Please jangan nolak kali ini aja. Udah lama banget dan gue kangen suasana pantai apalagi sunset nya"

"Kalo lu mau ke pantai lu kan bisa pergi sama Fredi. Gue males" Kata Risa.

"Fredi lagi sibuk, gue udah ajak dia dari kemarin kemarin tapi apa, dia selalu janji besok besok tapi nggak jadi jadi. Lagian ini juga masih siang kan. Kita bisa ke pantai sampai sore terus pulang"

"Enggak Tiara. Lu pergi aja sendiri kalo lu mau. Atau kalo lu nggak mau lu bisa ikut gue ke toko buku. Gimana?"

"Yahh kok ke toko buku sih" Kata Tiara sambil cemberut.

"Ya udah kalo nggak mau. Gue pergi sendiri aja" Risa mengambil tasnya lalu berdiri.

"Ehh tunggu Sa. Oke gue ikut deh"

"Nah gitu dong. Kan enak"

Tiara berjalan sambil cemberut karna usahanya selalu gagal saat mengajak Risa pergi ke pantai.

***
Setelah lama berkutat dengan berbagai banyak buku Risa akhirnya selesai membeli buku yang dia inginkan sementara Tiara hanya mengekori Risa dari belakang.

"Buku apaan aja sih tu? Banyak banget perasaan?" Tanya Tiara.

"Buat tugas. Biasalah dosen gue kan killer, kalo gue nggak nyelesain bisa gawat buat masa depan gue" Kata Risa.

"Okelah gue ngerti"

Risa dan Tiara berjalan keluar. Saat sampai diluar tiba-tiba saja hujan mengguyur kota jogja.

"Yahh hujan lagi. Mana kita pake motor lagi" Kata Risa.

"Ya udah mau gimana lagi. Tunggu aja sampe hujannya reda" Kata Tiara sambil berjalan ke tempat duduk di depan toko buku

Risa mengangguk pasrah lalu mengikuti Tiara untuk duduk dikursi.

Hujan kali ini cukup deras, banyak sekali pengendara yang berhenti untuk meneduh. Kadang suka aneh dengan orang indonesia, sudah tau diindonesia ada dua musim tapi tetap saja malas membeli jas hujan.

Tiara melihat keadaan sekitar banyak diantara pengendara itu adalah pekerja yang baru saja pulang dari kantor masing-masing. Namun padangan Tiara teralihkan pada satu orang yang baru saja datang memakai jaket yang tidak terlalu basah berlari ke arah toko buku itu.

"Sa" Tiara memanggil Risa dengan terus fokus pada orang itu.

"Apa?" Risa masih asyik dengan novel yang baru saja ia beli.

"Sumpah ini bukan rencana gue. Lu liat itu siapa?"

"Apa sih? Siapa?" Kata Risa menutup novel nya dan memasukannya ke dalam tas. Risa melihat orang itu dan sungguh ia tak percaya.

"Kenapa dia ada disini? Tiara ayo kita pulang." Kata Risa menarik tangan Tiara namun Tiara menolak.

"Masih hujan Sa. Emang lu mau dimarahin kak Dhani kalo lu pulang basah kuyup"

"Gue ga perduli. Ayo kita pulang" Risa menarik paksa tangan Tiara.

"Enggak Sa. Gue ngga mau ambil Resiko"

Sepertinya ada yang mendengar keributan Risa dan Tiara sehingga orang itu menoleh. Orang itu lalu menghampiri Risa dan Tiara.

"Risa? Tiara?" Kata Orang itu.

Risa melepas tangan Tiara.

"Ehh.. Rizky. Apa kabar? Lu disini juga ternyata?" Kata Tiara.

"Gue baik. Kok gak pernah ke pantai akhir-akhir ini?" Kata Rizky.

Risa hanya diam saja melihat mereka berdua tanpa ada niatan untuk berbicara.

"Gue sebenernya pengen ke pantai. Tapi Risa nih diajakin nggak pernah mau" Kata Tiara.

"Oh. Habis beli buku ya? Banyak banget kayaknya. Tadi gue denger kalian mau pulang ya. Gue saranin sih nunggu hujan reda dulu soalnya kalian kan bawa buku. Rugi kalo bukunya sampe basah" Kata Rizky.

"Iya betul itu ky. Makanya gue nolak tadi"

"Udah stop. Gue ga perduli bukunya basah kek apa kek, Terserah. gue mau pulang. Kalo lu nggak mau gue pulang sendiri" Risa berjalan melewati Rizky dan Tiara namun karena lantai yang licin Risa terpeleset dan hampir jatuh jika Rizky tak menangkapnya.

"Risaa" Teriak Tiara sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Rizky berhasil membuat Risa tidak jadi jatuh ke lantai. Dengan cekatan Rizky menangkap Risa yang hampir jatuh dan terjadilah saling tatap antara mereka berdua. Tatapan yang sangat dalam dan sangat lama.

"I miss You" kata Rizky dalam hati.

•••• ••••

HOPE (COMPLETE)Where stories live. Discover now