Chapter 24

856 30 0
                                    

Rizky menatap mata Risa dengan lekat. Sejujurnya Rizky rindu mata itu, mata indah milik Risa. Wajah Risa yang selalu ceria. Dan semua yang membuat Rizky jatuh cinta pada Risa.

"I Miss You"  Gumam Rizky dalam hati.

"Makasih" Kata Risa singkat setelah secepat mungkin membenahi diri untuk lepas dari tatapan Rizky. Ada rasa gugup dan mungkin gembira disana.

"Sama-sama. Lain kali hati-hati lantainya masih licin" Kata Rizky.

Risa menatap heran pada Tiara yang sepertinya sedang tersenyum. Ahh.. seperti menonton drama korea saja. Mungkin itu yang ada difikiran Tiara.

"Woy.. Ngapain lu senyum-senyum ga jelas. Mau pulang ga? Kalo ga gue tinggal nih" Kata Risa setengah berteriak.

Tiara menghentikan senyumannya dan memasang wajah datar. "Iya.. Iya.. Ayok pulang. Galak amat perasaan" Tiara berjalan gontai menuju Risa.

"Mau pulang?" Tanya Rizky namun bukannya menjawab Risa malah berjalan cepat menuju motornya. Rizky menatap heran.

"Ky gue balik dulu yaa. Keep spirit!!" Kata Tiara, Sambil terus berjalan mengekori Risa. Rizky sedikit tersenyum dan Tiara yang juga tersenyum memberi semangat.

***
Kuliah pagi dan dosen killer. hal yang tidak disukai mungkin hampir semua mahasiswa. Tidak terkecuali Risa. Hari ini ia harus berangkat pagi sekali untuk menyelesaikan tugas dari pak Firman (dosen killer sepanjang masa :v) dan setelah dari percetakan ia harus cepat-cepat sampai ke kampus.

Rupanya Tiara juga terpaksa harus mengikuti acara buru-buru Risa hari ini. Bagaimana tidak, Risa memaksa Tiara untuk ikut padahal jam kuliahnya masih lama.

Untung saja jam kuliah Risa masih 10 menit lagi, saat ia sampai di kampus. Ia memutuskan untuk duduk di kelas dan memeriksa semua tugasnya.

Dan Tiara. Ia bilang ingin ke Mini Market membeli makanan ringan untuk mengisi perutnya karena belum sempat sarapan tadi pagi.

"Oke. Akhirnya selesai juga nih tugas" Risa menghela nafas mengusap keringat yang ada di dahinya. "Huhh padahal masih pagi udah keringetan aja. Nih tugas selain menguras otak juga menguras tenaga gue, mana masih ada presentasi lagi. Astaga hayati lelah" Risa membanting pelan kepalanya ke meja.

Namun belum sempat  Risa mengistirahatkan otak dan tubuhnya. Ponsel di sakunya sudah bergetar. "siapa sih nih.. Ganggu aja" dengan malas Risa mengambil ponselnya.

"Hallo"

Tidak ada suara.

"Hallo. Siapa ya?" Risa menatap ponselnya. Nomor yang tidak tertera namanya. Tetap tidak ada suara diseberang sana.

"Hallo" Tetap tak ada suara. Risa memutuskan untuk menutup sambungan telefonnya. "salah sambung kali ya" Kembali dimasukkannya ponsel itu ke sakunya.

Setelah itu pak Firman masuk dengan gagahnya ke kelas. Jika dilihat pak Firman memang tampan, berwibawa dan juga gagah namun sifat tegasnya membuat para mahasiswa mengecapnya sebagai dosen paling killer di kampus.

***
Lelah. Mungkin itu yang dirasakan Risa kali ini. setelah harus mengerjakan tugas yang menguras tenaga dan otaknya. Ia juga harus presentasi di depan dosen killer sepanjang masa. Berkali-kali ia mendapat semprotan kritik karena presentasi yang terbilang kurang memuaskan. Yaa karena memang Risa lebih baik disuruh menulis atau mengetik makalah sebanyak mungkin daripada harus presentasi. Sejujurnya ia tak terlalu percaya diri.

Setelah berkutat dengan berbagai kertas dan buku dan jangan lupa dosen killer itu. Risa memutuskan untuk pergi ke cafe memesan coklat panas untuk menghangatkan otaknya.

"Tiara pasti masih di kelas. Ya udah lah gue tunggu disini aja" Risa meminum coklat panasnya lagi.

Disaat Risa masih menunggu Tiara sambil meminum coklat panas dan memainkan ponselnya ada pesan singkat masuk.

082216987***
i'll be back

"Siapa sih ni? Tadi nelfon, sekarang ngirim ginian. Tapi tunggu dulu. i'll be back? Apa maksudnya? Siapa yang kembali?" Risa semakin bingung dibuatnya. Bermacam-macam pertanyaan muncul di kepalanya. Sesaat setelah itu datang Tiara.

"Kenapa bengong gitu kak? Mikirin aku yaa" Ucap Tiara tiba-tiba yang mengagetkan Risa.

"Hah? Apa?"

"Tau ahh. Lu bengong mulu" Kata Tiara.

"Hehe. Gue mau ngomong sesuatu nih" Ucap Risa tiba-tiba.

"Apaan?"

"Oke. Jadi kan gini.. "

"Tunggu dulu" Tiara memotong perkataan Risa.

"Apa lagi?"

"gue mau pesen minuman dulu. Haus banget sumpah" ucap Tiara sambil berjalan untuk memesan minuman. Risa memeletkan lidahnya malas.

"Oke. Jadi gimana tadi?" Tiara yang baru saja datang membawa capuchino dan menaruhnya dimeja.

"Jadi gini. Tadi gue ditelfon gitu sama orang yang nomornya gak gue kenal. Trus kan gue angkat ehh orangnya ga omong apa-apa. Ya udah gue tutup aja" Tiara masih memperhatikan Cerita Risa sambil meminum capuchino nya. "Nah. Trus tadi gue dapet sms dari nomor yang sama. Dan ini isinya" Risa menunjukan pesan yang diterimanya tadi.

"i'll be back?" Tiara membaca pesan itu sambil bertanya-tanya. Risa mengangguk lalu menaruh ponselnya.

Tiara meminum capuchino nya lagi."Maksudnya apa ya? i'll be back?" Tanya Tiara, Risa hanya mengendikan bahu. "Aneh" Kata Tiara sambil menjentik-jentikkan jari telunjuknya di kepalanya.

"Nah. Makanya gue juga ngerasa aneh Ra? Lu tau nggak kira-kira" Tanya Risa.

"Lahh.. Mana gue tau. Emang gue paranormal apa? Udahlah mungkin orang iseng. Gak usah difikirin" Kata Tiara.

"i'll be back?" 

•••• ••••

HOPE (COMPLETE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant