✨ Part 4

4.2K 431 237
                                    

Sekarang aku tahu tentang perasaan semu itu. Perasaan semu yang akan membawa aku pada dua kemungkinan.
•••

Suasana kelas yang ramai membuat Rian kewalahan, Alvin yang melihat teman sebangkunya lelah langsung menyimpan ponsel yang sedari tadi ia mainkan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Suasana kelas yang ramai membuat Rian kewalahan, Alvin yang melihat teman sebangkunya lelah langsung menyimpan ponsel yang sedari tadi ia mainkan.

"Abang Rian kenapa?"

Rian melirik sinis ke arah Alvin, "diem, gak usah sok manis."

Alvin tertawa kecil, "jahat sama Adek."

"Vin!"

Alvin mendengus, ia menatap ke arah Putra yang sibuk dengan ponselnya, "Yan lo tau gak?!"

"Gak."

"Putra udah punya pacar."

Rian langsung menatap Alvin sepenuhnya, "beneran?"

Alvin mengangguk, "dari dua hari yang lalu, dia gak mau cerita sama kita. Katanya takut kita tagih pajak jadiannya."

Rian menatap ke arah Putra yang masih sibuk dengan ponselnya, "siapa pacarnya?"

"Kepo banget lo," ucap Alvin.

Rian mendengus, ia memukul bahu Alvin dengan kencang, "cepet kasih tau."

"Anak kelas ips3."

Rian mengerutkan dahinya bingung, "siapa? Gue gak terlalu kenal anak ips3."

Alvin mendengus, "lo keterlaluan sumpah, teman seangkatannya sendiri gak kenal."

"Penting gitu?"

"Iyalah!! Gak solidaritas lo!!"

"Back to topic, siapa pacarnya Putra?"

"Penasaran?"

Rian menganggukan kepalanya, "iyalah."

"Lo tau Silvi?" tanya Alvin.

Rian terdiam sebentar dengan raut wajah berpikir, ia menganggukan kepalanya saat dirinya mengenal perempuan bernama Silvi, "kenal. Dia pacarnya?"

Alvin menggeleng, "bukan."

Rian berdecak sebal, "serius?!"

"Serius gue, pacarnya bukan Silvi."

"Ya terus siapa!!"

[Bukan] Cinta Pertama Onde histórias criam vida. Descubra agora