[COMPLETED]
Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir.
Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati.
Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...
Jangan mengganggu lagi, pergilah. Aku sedikit merasakan sesuatu dan itu karena kamu. Aku... Sedikit kecewa. •••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cantika melangkahkan kakinya di koridor sekolah yang sepi. Ia menaiki undakan anak tangga menuju perpustakaan yang berada di lantai dua. Mendapat kabar dari Bunga jika koleksi novel di perpustakaan sekolah ada yang terbaru, Cantika tanpa pikir panjang langsung meminjamnya.
Ia membuka pintu perpustakaan, ia menyapa penjaga perpustakaan yang sudah memeriksa buku daftar hadir pengunjung.
"Aku mau pinjem novel ya Bu."
Penjaga perpustakaan mengangguk, "ada beberapa novel yang terbaru, kamu bisa pinjam maximal dua. Jangan dipinjam semua, biar yang lain bisa baca juga."
Cantika mengangguk seraya tersenyum tipis, "iya Bu." Ia melangkahkan kakinya menuju rak berisi novel-novel.
Mencari beberapa novel yang belum pernah ia baca sebelumnya, ia membaca satu persatu novel terbaru yang ada. Melihat-lihat yang sekiranya seru untuk ia baca nanti.
"Kayanya lo seneng banget sih Tar."
"Iya gue seneng."
Cantika mengalihkan tatapannya dari novel, melangkahkan kakinya mendekat ke arah rak paling ujung. Memasang telinganya baik-baik saat mendengar suara Tara.
"Kenapa?"
"Lo tau gak... Rian ngajakin gue nonton."
Cantika bisa melihat jika Tara menundukkan kepalanya seraya tersenyum malu. Ia mengeratkan genggamannya pada novel yang ia pegang.
"Kapan?"
"Kemarin."
"Kemarin?"
"Iya."
"Waktu pensi?"
"Iya."
Cantika melangkahkan kakinya mundur, ia menatap tak percaya pada Tara dan teman sekelasnya itu.
"Kok bisa sih dia ajak lo nonton bareng? Bukannya kalian udah putus?"
"Dia minta maaf, karena pernah nyakitin perasaan gue. Ya udah gue maafin, sebagai manusia gue harus bisa memaafkan. Dan dia ngajakin gue nonton untuk menebus rasa bersalahnya itu."