✨ Part 19

2.2K 207 21
                                    

Ada banyak ketakutan dalam diri ini dalam mencintai seseorang. Sepertinya, diri ini belum siap untuk menerima seseorang.
•••

Pantulan bola basket menggema di lapangan indoor, teriakan demi teriakan terdengar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pantulan bola basket menggema di lapangan indoor, teriakan demi teriakan terdengar.

Cantika menatap lapangan indoor dengan tatapan biasa, matanya terus mengikuti pergerakan seseorang yang sedang mendribble bola.

"Itu mata gak takut kekeringan apa ngeliatin Rian mulu."

Cantika menoleh ke arah Nabila yang sedang memainkan ponselnya.

"Bil, lo kenapa sih?! Kayanya gak suka banget gue suka sama Rian."

Tangannya mematikan ponsel yang ia mainkan, matanya menatap tajam Cantika, "dia gak baik buat kesehatan hati lo, nanti lo sakit hati."

"Sakit hati? Selama ini hati gue baik-baik aja."

"Sekarang sih lagi baik-baik aja, tapi nanti? Siapa yang tau."

Cantika mendengus, "berharap banget gue sakit hati."

Nabila menggeleng, "gak Tik, gue gak berharap lo sakit hati. Gue cuman jaga-jaga aja sekarang, takutnya lo sakit hati level akut."

Cantika tersenyum tipis, "gue masih menjaga hati gue kok, Lo tenang aja."

"Hm."

"Minggir-minggir."

Nabila dan Cantika bergeser, memberikan tempat untuk Nita duduk di antara mereka.

"Mereka main basket aja gue dapet ide." Nita menggelengkan kepalanya, matanya menatap ke arah Cantika. "Penulis terkenal, lo marah gak sama gue? Secara gue masih pemula tapi udah nyolong ide lo."

Cantika tertawa, "gue gak merasa ide nya diambil, tenang aja. Berkarya lah sesuka lo."

Nita tersenyum senang, "thanks, lo gak pelit ternyata. Gak kaya Nabila."

"Sialan."

Mereka bertiga fokus ke arah lapangan, anak laki-laki masih memperebutkan bola dan memasukkannya ke dalam ring.

"Kalian tau gak? Acha bakal balik ke sini!!"

"Serius?!"

"Iya... Tapi kalian jangan bilang ke dia. Sebenernya gue sakit mata kalau liat Acha."

"Kenapa?"

[Bukan] Cinta Pertama Where stories live. Discover now