✨ Part 25

2.2K 179 11
                                    

Ternyata selama ini aku salah, hati ini masih belum bisa melupakan seseorang.
••

Hujan yang turun membuat Cantika menaikkan selimutnya hingga dagu, memejamkan matanya menikmati suara hujan yang terdengar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan yang turun membuat Cantika menaikkan selimutnya hingga dagu, memejamkan matanya menikmati suara hujan yang terdengar.

Tring

Tring

Cantika membuka matanya dengan malas, merubah posisinya menjadi bersandar pada kepala ranjang. Tangan terulur mengambil ponsel yang berada di atas nakas.

Mengerutkan keningnya bingung saat melihat pesan masuk dari Rian. Cantika menghembuskan napasnya pelan, ia mencoba untuk menangani jarak dari Rian.

Ia tidak mau Tara salah paham, tapi yang lebih utama ia ingin menjaga hatinya agar tidak tersakiti lagi.

Tangannya dengan lincah mengetikkan balasan dari Rian, bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

Ia menggeleng setelah sadar apa yang ia lakukan. Cantika mematikan ponselnya, kembali merubah posisinya menjadi tidur.

Matanya menatap langit-langit kamar yang gelap, Cantika sengaja mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur.

Tring

Tring

Cantika menghembuskan napasnya pelan, tidak ada niatan untuk membalas pesan masuk dari Rian. Ia tidak boleh luluh karena pesan singkat dari Rian.

Di sekolah ia sudah susah payah menjaga jarak dari Rian, ia selalu memperingati hatinya agar tidak terbawa perasaan. Rian sudah ada yang punya, dan itu adalah temannya sendiri.

Hawa dingin yang dirasakan semakin lama semakin memanjakan dirinya untuk terus menempel pada ranjang. Matanya perlahan-lahan tertutup, rasa kantuk sudah menyerang dirinya.

Cantika memeluk boneka yang ada di sampingnya, membenamkan wajahnya pada boneka panda. Cantika memejamkan matanya dengan tenang, menikmati suara hujan yang terdengar.
•••
Gerimis-gerimis kecil masih turun membasahi kota Jakarta, udara di pagi hari semakin dingin. Bau tanah sehabis hujan membuat siapa saja tenang.

Cantika merapatkan jaketnya, melangkahkan kakinya menaiki undakan anak tangga. Kedua telapak tangannya ia usap.

"Pagi Cantik."

Cantika menoleh ke arah kiri, ia tersenyum tipis pada Rian yang menyapanya.

"Pagi."

[Bukan] Cinta Pertama Where stories live. Discover now