✨ Part 55

3.4K 184 38
                                    

Semuanya tak lagi sama, kita berada di jalan yang berbeda. Kamu dengan kehidupanmu sendiri dan aku dengan kehidupanku sendiri.
•••

Keramaian aula gedung membuat Cantika berdecak sebal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keramaian aula gedung membuat Cantika berdecak sebal. Ia mencari letak teman-temannya berada saat ini. Hari ini merupakan wisuda kelas XII SMA Merpati. Cantika dan teman-temannya resmi mengakhiri masa putih abu-abunya saat ini.

Tampilan Cantika hari ini dibilang cukup cantik dengan kebaya brukat warna ungu dan rok lilit batik cokelat. Rambut yang disanggul rapih, dengan anak rambut yang menjuntai panjang di kanan kiri keningnya.

Dengan wajah bingung Cantika menatap sekitarnya yang tampak ramai. Ia bingung letak kelasnya saat ini disebelah mana karena terlalu ramai.

"Padahal kemaren udah gladi, tetep aja gue bingung."

Aula yang tampak ramai membuat Cantika tidak melihat letak kelasnya ada di mana. Bahkan ia tidak melihat salah satu teman sekelasnya saat ini. Cantika hanya mengingat jika letak kelasnya berada di sisi kanan dari pintu masuk aula.

"Cantika lo nyari siapa?"

Cantika tersentak kaget, ia menatap Alvin dengan tatapan kesal, "kaget gue."

Alvin terkekeh pelan, ia merangkul Cantika dengan akrab, "kelas kita disitu tuh, ayo."

Cantika menghela napas dan melangkah menuju teman-teman kelasnya berada.

"Nah... Itu Cantika."

Cantika tersenyum tipis, ia menghampiri Ambar dan yang lainnya, "hai."

"Wih.... Cantik bener temen kita hari ini, kaya namanya aja Cantika," ujar Ambar.

Cantika tertawa kecil, ia menatap Ambar dari ujung kepala hingga ujung kaki, "gue juga baru liat lo pake kebaya, biasanya juga tampilan lo gak ada cewek-ceweknya."

Ambar berdecak sebal, "sialan lo."

"Cantika!!" teriak Nabila.

Cantika tersenyum dan melambaikan tangan pada Nabila yang letak kelasnya berada di sisi kiri aula.

"Ih tumben Nabila cantik banget," ujar Ambar yang juga melambaikan tangan pada Nabila.

"Semua cewe cantik, udah diem. Sana lo balik ke kursi lo."

Ambar mendengus pelan dan melangkah mencari kursinya yang berada di bagian depan.

"Lo ngapain di sini? Bukan kelas lo ini, kelas lo tuh di sana."

Cantika menoleh dan melihat Alvin, Putra, serta Rian dengan setelan jas hitamnya. Cantika menghela napas pelan dan mencoba tidak peduli pada kehadiran Rian.

"Buset minyak wanginya, wangi bener," gumam Cantika yang menghirup parfum khas milik Rian.

Cantika hanya berdiam diri seraya mendengarkan Putra, Alvin, dan Rian yang terus berbicara. Ia tidak ada niatan untuk bergabung atau menyapa Rian saat ini.

[Bukan] Cinta Pertama Where stories live. Discover now