[COMPLETED]
Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir.
Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati.
Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...
Terlalu bahagia karena kamu, sampai aku lupa dengan sesuatu. Jadi... Jangan membuat hati ini kecewa, lagi. •••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hembusan napas lega keluar karena ujian telah selesai, wajah-wajah tenang terlihat di semua ekspresi murid.
Cantika menyandarkan tubuhnya pada senderan kursi panjang di depan lab komputer.
Mengambil sepatunya hang berada di rak dengan malas, memakainya tanpa minat dikedua kakinya.
"Lemes banget." Seseorang duduk di samping Cantika.
Cantika menoleh, ia menganggukan kepalanya, "iya, pengen cepet-cepet sampai rumah. Tidur deh."
Rian yang berada di sampingnya tertawa, "pemalas."
"Biarin."
Rian melipat salah satu kakinya, bertumpu pada kaki sebelahnya. Memakai sepatunya dengan gerakan cepat, "ternyata kita udah mau naik kelas aja ya, padahal baru kemaren kita sekelas."
Cantika tertawa kecil, ia menganggukan kepalanya, "iya, cepet banget."
"Nanti lo kangen gue gak?" Rian menatap ke arah Cantika dengan intens.
Ia menggelengkan kepalanya pelan, melangkahkan kakinya menuju kelas yang berada di ujung. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku rok abunya, mengambil tasnya yang berada di kelas dan segera pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong. ••• "Untuk kali ini gue mengizinkan lo deket sama Rian karena beberapa hal," ujar Nabila seraya memakan batagornya.