[COMPLETED]
Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir.
Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati.
Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...
Ternyata melupakan perasaan tidak semudah saat kita membalikkan telapak tangan. •••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ngapain tuh?! Kayanya heboh banget." Nabila menatap bingung orang-orang yang berlarian menuju mading, ia menoleh pada Nita dan Cantika yang juga sama bingungnya. "Ikutin yuk."
Nita menggeleng, "gak ah, males banget."
Cantika mengangguk, "iya, nanti aja pas pulang sekolah."
Nabila mendengus, menganggukan kepalanya pelan. Memakan batagor yang ia pesan, matanya menatap segerombolan murid-murid yang berlarian menuju mading.
"Sumpah gue penasaran banget itu ada apa." Nabila meminum minumannya hingga tandas, menatap Cantika dan Nita bergantian. "Kalian beneran gak mau kesana? Gue males kalau sendirian."
"Gak."
"Gerah di sana, sempit-sempitan."
"PUTRA!!" Nabila melambaikan tangannya pada Putra, mengkode agar Putra menghampiri meja mereka.
Putra melangkahkan kakinya, menatap Nabila dengan tatapan bingung.
"Kenapa?" tanyanya saat sampai di depan meja.
"Itu ada berita apaan? Heboh banget. Ada yang baru jadian? Atau ada pengumuman libur selama setahun? Atau kelas duabelas langsung diluluskan tanpa ujian?"
Putra menggelengkan kepalanya, "bukan." Ia melirik pada Cantika yang menatapnya penasaran. "Ada yang baru jadian."
"SIAPA?!"
"Itu--" Putra menatap Nabila, Cantika dan Nita bergantian. "Kalian mau tau banget apa?"
"Iyalah!!" Nabila menatap Putra sebal. "Cepetan kasih tau!!"
"Beneran?"
"Iya."
"Gue takut kalian pada syok."
"Kebanyakan bacot ya!! Cepetan, jangan bikin gue penasaran. Siapa yang baru jadian?!"
"Itu si Elsa sa--"
"CANTIKA!!" Ambar berlari menghampiri meja mereka, Cantika menatap Ambar dengan kening berkerut.