DuaPuluh Dua

2.1K 102 0
                                    

"Itu Crystal" Bella menunjuk pintu yang baru terbuka dengan dagunya.

Crystal lalu masuk dengan kedua tangan yang memegang kedua pipinya.

"Tadi kau kemana saj-"

Ucapan Cynthia terhenti melihat Crystal yang sekarang sibuk mengipas wajahnya yang terlihat merah dengan tangannya.

"Ada apa dengan wajahmu? Apakah kau kedapur kantin dan terkena uap panas disana?"

Bella menepuk jidatnya ketika Cynthia selesai berbicara. Bella tahu, merah diwajah seperti bukan panas karna kena uap atau apapun. Tapi panas karna digoda.

Bella sering merasakan itu. Jadi dia sudah tahu dan hapal gelagat seperti itu. Sedangkan Cynthia? Cynthia terkenal jutek dan dingin disini. Jadi jarang ada cowok yang berani mendekatinya.

Crystal panik saat Cynthia mendekati wajahnya dan menunjuk kedua pipi Crystal yang masih merah. Walaupun tidak seperti tadi.

"Tapi hanya pipimu yang memerah, apakah kau memakan cumi asin? Sean memberikan cumi asin kepadamu?" tanya Cynthia.

Cynthia khawatir, karna Crystal memang alergi cumi asin dan ketika perempuan itu makan cumi asin. Dalam beberapa menit wajah Crystal akan gatal dan merah. Dan gatal itu akan susah hilangnya.

Crystal menepuk tangan Cynthia yang semakin dekat, "Aku tidak apa-apa. Dan apa yang kalian lakukan dikamarku?"

Bella hanya tertawa lalu merangkul Cynthia, "Cynthia khawatir ketika kau sampai kamar kau akan menangis, namun ternyata perkiraan Cynthia salah"

Bella mengedipkan sebelah matanya lalu tertawa keras saat melihat wajah Crystal yang merah lagi.

Crystal menutup pintu dengan kencang setelah Bella dan Cynthia keluar dari kamarnya. Crystal menyalahkan pendingin lalu merebahkan diri dikasur, berharap besok wajahnya tidak merah lagi seperti sekarang.

oOo

Crystal yang sedang berjalan ditaman The Agentoun kaget ketika Sean tiba-tiba muncul didepan wajahnya.

Crystal memukul pundak Sean pelan, "Bisakah kau tidak mengagetkanku seperti itu?"

Bukannya minta maaf Sean malah tertawa lalu memberikan ice cream green tea kesukaan Crystal yang langsung diambil oleh perempuan itu.

"Aku sedang sedih" ucap Sean yang tadinya sedang tertawa 

Sean tiba-tiba terdiam dengan wajah sedih dan seperti menyesal. Crystal yang tadinya membuka ice cream dengan semangat juga ikut membeku.

"Kenapa? Ada apa?"

Sean duduk dibangku, "Adikku meninggal. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain dia yang menghiburku"

Crystal mengelus pundak Sean prihatin, "Lalu mengapa kau tidak datang kepemakamannya?"

"Dia sudah dimakamkan oleh pembantuku"

"Pembantu? Kemana ayahmu? Apakah dia sebegitu sibuknya sampai tidak menghadiri pemakaman anaknya sendiri" Crystal terheran-heran, karena dulu Ayah Sean menghubungi The Agentoun dengan panik ketika Sean diculik.

Namun ketika anaknya meninggal, Ayah Sean malah seperti tidak peduli. Namun Crystal kembali memakai otaknya untuk mengingat apakah Sean punya adik? Karena dibiodata Sean, Sean hanya punya kakak.

"Ayahku tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya untuk pergi kepemakaman seekor anjing, Crystal"

"Apa maksu-" Crystal mendelik, lalu memukul Sean sambil berkata "Apakah kau menganggap Anjingmu itu adik?"

THE ANGELWhere stories live. Discover now