DuaPuluh Lima

3.2K 114 3
                                    

Dua Bulan Kemudian

Crystal tersenyum melihat pemandangan awan yang berada diatasnya

"Apakah kau yakin untuk meninggalkan The Agentoun dan benar-benar akan tinggal bersamaku sebagai istri pada biasanya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah kau yakin untuk meninggalkan The Agentoun dan benar-benar akan tinggal bersamaku sebagai istri pada biasanya?"

Crystal yang memang sedang tiduran di paha Sean. Mendongak, menatap Sean yang juga menunduk untuk menatapnya.

"Apa yang kau maksud biasa? Menjadi istri sekaligus ibu adalah keinginan semua perempuan. Apakah kau tidak tahu? Dan aku fikir keputusanku untuk tidak lagi menjadi agent adalah pilihan yang tepat setelah kau melamarku minggu lalu, dan kalau kau tidak menikahiku seperti janjimu. Aku bisa saja langsung menembakmu"

Sean mendelik, "Bisakah kau tidak mengancamku dengan senjata atau ucapan membunuh? Itu sangat mengerikan, kau tahu?"

Crystal tertawa lalu bangun dan duduk disamping Sean sambil menyenderkan kepalanya dibahu Sean.

"Aku tidak akan berhenti untuk mengancam dan mengeluarkan kata-kata membunuh,"

"Kau mengerikan sekali," Desis Sean

"Walaupun aku mengerikan, kau tetap mencintaiku bukan?"

Sean memegang kedua pipi Crystal lalu mengecup bibir perempuan itu sambil berkata,

"Sangat. Aku sangat mencintaimu"

Saat Sean melepaskan tangannya dari pipi Crystal, Crystal tersenyum.

Dua bulan lalu memang dipenuhi dengan banyak permasalahan. Mulai dari Steven yang koma dua minggu walaupun pada akhirnya laki-laki itu sekarang sudah bekerja seperti biasanya

Dan juga dendam Raevin. Setelah tenang, Raevin langsung mendatangi kakak sekaligus ayahnya untuk meminta penjelasan tentang ibu mereka. Dan ternyata itu semua benar, ibu mereka memang menjalankan bisnis yang ilegal. Alex dan ayahnya sudah sering untuk membuat ibu mereka berhenti

Namun ibu mereka tidak mau berhenti karena pada saat itu keluarga mereka sedang hampir bangkrut. Dan ibu mereka yang biasanya senang menghambur-hamburkan uang tentu saja tidak bisa menerima kenyataan kalau ia miskin saat itu.

Itu juga yang membuat ayah dan ibu Alex maupun Raevin bercerai. Karena ibu mereka egois, hanya memikirkan uang, uang dan uang.

Akhirnya ibu mereka bekerja secara ilegal, pada akhirnya tertangkap. Dan ditembak oleh Steven karena ibu mereka tidak mau berhenti.

Dan alasan mengapa Steven pergi dari rumah?

Karena menurut Steven kedua orangtuanya lebih sayang dan lebih memihak kepada Sean, Steven tidak bisa menahan amarahnya ketika orangtuanya sangat sering membandingkan dirinya dan Sean yang memang lebih menurut kepada orangtuanya daripada Steven sendiri.

"Apakah benar bahwa Steven menculikmu karena ia rindu kepadamu?"

Pertanyaan dari Crystal itu membuat Sean mengangguk lalu tertawa, "Iya. Bajingan itu mengakuinya. Dan mengapa ia sampai menculik Bella maupun dirimu karena saat itu ia merasa sakit hati karena ayah kami tidak kunjung mendatanginya ataupun menghubunginya. Apalagi ayah sudah tahu bahwa Steven dibalik semua ini, Steven semakin merasa ayah tidak adil"

"Dia jahat sekali sampai menamparku dulu"

"Dia minta maaf kepadaku saat ia terbangun dari koma karena menamparmu, dan juga ternyata ia sering datang kemakam mamah kami. Aku tidak menyangkanya, kukira ia tidak sedih sama sekali saat mamah kami meninggal. Tapi ternyata ia sangat sedih dan merasa bersalah tiap kali kemakam" ucap Sean, "Ah iya. Bagaimana dengan Raevin?"

"Setelah menerima kenyataan itu dia memutuskan untuk keluar dari The Agentoun untuk melanjutkan kuliahnya dan bekerja diperusahaan ayahnya. Mau tidak mau kami mengizinkan, walaupun Raevin termasuk agent terbaik. Lagipula bukankah kau sering bertemu Alex untuk bisnis? Mengapa kau tidak bertanya kepada Alex?"

Setelah Steven dipastikan baik-baik saja, Sean memang langsung meninggalkan The Agentoun dan kembali melanjutkan perusahaan ayahnya. Sedangkan Steven kembali mengerjakan bisnisnya yang sekarang juga bekerja sama dengan The Agentoun.

Sean menggeleng, "Kami jarang berbicara selain tentang bisnis"

Crystal hanya mengangguk.

Jujur saja Crystal bahagia hidup seperti ini. Tanpa misi berbahaya, tanpa dikelilingi peluru dan juga tanpa mengeluarkan energinya untuk membanting banyak musuh sampai patah tulang.

Crystal sadar, jika saja ia tidak mendapat misi untuk menolong Sean saat itu. Mungkin saja ia tidak bertemu Sean dan tidak bahagia seperti sekarang.

Memang... Hidupnya berubah menjadi lebih menyenangkan dengan Sean yang berada disisinya.

THE END~

Omg finally aku nyelesain cerita ini :")
Terimakasih untuk yang sudah baca cerita ini
Terimakasih untuk vomment nya.

Maaf kalau ada salah dicerita ini
Dan maaf kalau endingnya nggak banget.

Karna aku susah banget buat bikin scene romantis yaampun.

Maaf untuk semua kesalahan aku.

Love yaa

WITH LOVE
HelloSun

THE ANGELWhere stories live. Discover now