Bab 18 - Fallen?

56 13 6
                                    

" Cuit .. cuit .. "

" Cie .. cie.. "

" Cie.. Jadian ya?? "

Cekrek! Cekrek!

Suara -suara tertawa dan blitz kamera menyadarkanku. Serentak kami berdua menjauhkan jarak, earphoneku terlepas.

Di pintu balkon tampak rombongan klub basket dan cheerleaders berkumpul meledek kami berdua. Anto mengarahkan HP-nya, tampaknya sedang live dengan situasi ini. Steven kembali menoleh padaku, mukanya merah dan salah tingkah. Aku tersenyum padanya, tersipu ?

" Sialan kalian, ganggu aja! " teriak Steven dengan pucat marah-marah. Interupsi dari mereka tampaknya mengakhiri 'apapun' yang tadi terjadi. Memangnya apa yang terjadi? Steven menembakku dengan lagu?

Heboh anak-anak kasak kusuk baik di dunia nyata ataupun di sosmed.

" Hastag StevenBellinLove " seseorang berteriak diiringi tawa yang lain.

Aku merasakan mukaku memanas. Malu .. tapi senang?

Leslie merangkulku ," Selamat ya, Bell.. So sweet.. Liat nih rekaman Anto " ia menunjukkan instagram di HP nya.

Sementara itu suasana di ruangan semakin menghangat, semua mulai bergoyang dan musik menggelegar memenuhi setiap sudut.

Take a sip of my secret potion
I'll make you fall in love
For a spell that can't be broken
One drop should be enough
Boy, you belong to me
I got the recipe
And it's called black magic

" Congrats ya! "

" Bell, serius lo jadian " Hanna dan Maria memberondongku dengan pertanyaan mereka. Kulihat Steven tampak pasrah ditarik menjauh dariku oleh anak-anak klub basket.

" Ayo... dipingit dulu yang ini " celoteh Angga.

Aku meraih HP-ku dalam tas, entah mengapa aku bisa tahu kalau benda itu bisa berbunyi. Tiga misscall dari DJ (nama sandi yang kuciptakan untuk Juan)

Ada dua pesan di lineku.

" Lo takut ketinggian nggak? "

" B, jawab gue "

Aku celingukan melihat sekelilingku, mecoba mencari sosoknya diantara keramaian. Sia-sia, dengan semua kostum cosplay yang berseliweran, aku tidak mengenali sosok cowok itu.

Cepat-cepat kubalas pesannya.

" Nggak .. kenapa? "

" Lo dimana? "

Pesan balasan masuk dengan cepat.

" Gue ada perlu sama lo "

" Di sebelah toilet ada pintu lift "

" Lo naik ke lantai 20 "

Aku memandang layar HP-ku, bingung. Lantai 20?

" Eh, gue ke toilet dulu ya .. " pamitku pada Leslie.

" Kenapa Bell? Perlu gue temenin? "

" Eh nggak usah, gue lama.. hehe.. mules " bisikku berbohong padanya.

Buru-Buru aku berdiri menuju toilet. Lift lantai 20 ya .. Cowok itu membuatku penasaran.

Petunjuk di depan lift tertulis keterangan tiap lantai.

Lantai 20 Rooftop - Private Casablanca Club

Private? Bagaimana mungkin aku bisa mencapai lantai 20? Tanpa kartu akses, lift hanya bisa berhenti di public place, seperti lobby, parkiran lower ground dan restoran di lantai 5 dan 6 serta kolam renang.

Let Me Know ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang