Bab 19 - Ada Apa di Antara Kita?

36 14 0
                                    

Hari masih pagi ketika aku tiba di sekolah. Kelas masih sepi, hanya ada beberapa siswa yang sudah datang. Masih 30 menit lagi sebelum bel tanda masuk. Aku duduk termenung memandang layar HP ku.

Tinkerbell yang bersayap - now you're a perfect Tinkerbell.

"Lo nggak mungkin nganggap itu serius kan?" Aku tersentak saat tiba-tiba Maria merebut HP ku.

"Hei.. balikin!" dengan cepat aku merebutnya kembali. Tapi Maria sudah sempat melihat foto itu.

"Bell.. jawab gue, lo nggak mungkin berpikir kalo Juan suka sama lo kan?"

Aku menatap tajam pada cewek itu. Apa hak nya untuk ngomong kayak gitu.

" Memangnya kenapa lo bisa berpikir gitu?" Aku pura-pura bego.

Maria mengambil tempat di sampingku. Segera kusembunyikan HP ku agar dia tidak mengambilnya lagi. Tidak sopan! Pasti dia penasaran - ingin membaca chat ku dengan DJ.

"Gue nggak buta , Bell. Gue tahu kok apa yang terjadi kemarin malam," tukasnya sedikit sewot.

Aku ingin mengatakan padanya : Persetan, urus urusanmu sendiri! Tapi aku sadar, itu sangat kasar dan bakalan memperkeruh suasana.

Peristiwa kemarin malam kembali berkelebat dalam pikiranku.

"Ban gue kempes, emangnya gue sengaja mau nebeng lo pulang," Juan tampak geram saat Steven tidak mengijinkannya ikut pulang dengan mobil Steven.

"Ya elah..lo naek Taxi online aja.. atau tuh, nebeng Angga," tunjuk Steven, "Gue masih ada urusan. Gue harus nganterin Bell pulang."

"Nggak mau. Pokoknya gue ikut elo. Sekalian Maria juga mau ikut. Rumah kita kan satu arah." Juan bersikukuh langsung masuk ke kursi di sebelah pengemudi.

" Lo tiap hari juga nebeng gue, sekali-sekali kek balas budi.." gerutunya.

"Iya..iya..ntar gue balas budi elo.. tapi nggak malam ini. Please, ngerti dikit napa sih!"

Aku dan Maria hanya berdiri diam menonton perdebatan kedua cowok itu.

Namun akhirnya Steven mengalah. Jam sudah menunjukkan hampir pukul sebelas malam.Pelataran parkir hotel sudah mulai sepi.

Let Me Know ...जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें