Bab 30 - Juan ?

39 13 1
                                    

Haloo readerz.. Jadi sebelum kita mulai..
1. Ini bukan mimpi
2. Iya, kami memang update
3. Maaf buat kalian yang nungguin (kalo memang ada yg nungguin 😢😢)

Liburan telah selesai, saatnya bekerja! Go MamaShimmer ><;

Oh ya ~ jangan lupa vote dan comment ya readerz ^^;

Anyway, di bab ini kita memakai sudut pandang orang ketiga~

Dan mungkin bab selanjutnya juga

Here we go! And enjoy😙

"Gadis itu....." Cowok itu ragu untuk melanjutkan.

Sang terapis duduk tenang memandanginya dengan sabar.

"Tadinya kukira ia mirip Melisa.. tapi aku salah."

"Melisa cenderung melankolis..sementara gadis itu tidak. Ia..entahlah.. kuat," tutur cowok itu lugas.

"Apakah kau berpacaran dengannya Juan?" tanya sang terapis.

"Tentu tidak," tegas Juan.

"Lalu?"

"Bukan apa-apa, Dr. Jane. Kupikir aku telah meninggalkan kesan yang salah padanya."

"Yaitu?"

"Gadis itu pikir aku menyukainya. Dia pikir aku jatuh cinta padanya."

"Dan menurutmu dia SALAH?"

"Salah besar," kata Juan mantap.

"Lalu..?" Dr .Jane masih memancing.

"Entahlah.." Pasiennya menatap jam tangannya dengan tak sabar.

"Dr.Jane, mengapa kita terus melakukan ini?" tanyanya sambil menghembuskan nafas bosan.

"Aku tidak tahu,Juan. Kau mungkin tahu alasannya?" Dr.Jane bertanya balik.

"Kupikir satu-satunya alasan aku masih melanjutkan terapi kita ini adalah agar anda - Dr Jane - bisa tetap mengeruk tiap sen yang dibayarkan ayahku," jawabnya tanpa ragu.

Dr.Jane tersenyum tenang menanggapinya. "Terserah padamu, anak muda. Apa kau ingin kita mengakhiri sesi terapi kita?"

"Apa itu keinginanmu, Juan?" tanyanya serius.

Juan mendengus. " Tidak. Tentu saja tidak."

"Aku harus terus bertemu denganmu... mungkin hingga Casie cukup umur untuk kujadikan istri," ucapnya lancang.

Casie adalah anak semata wayang Dr.Jane. Usianya baru 7 tahun, namun ia selalu memandang Juan dengan tatapan memuja, dan pipinya akan langsung memerah saat Juan menyapanya.

"Yahh.. mungkin akan kuijinkan, Juan. Mungkin! Bagaimanapun - siapa yang tidak suka mendapatkan menantu seorang anak Konglomerat," balas Dr. Jane licik.

Namun Juan tahu wanita itu pasti tidak bersungguh-sungguh. Satu setengah tahun yang lalu, orang tua Juan mengirimkannya untuk menemui Dr.Jane. Saat itu Juan dianggap stress atau hampir gila ketika dengan ceroboh ia mengalami kecelakaan setelah putus dengan Melisa.

Mereka tidak sanggup jika harus kehilangan anak semata wayang mereka.
Tidak lagi.
Juan adalah Sang Pewaris - yang harus dijaga keselamatan raga dan pikirannya.

Namun kedua orang tua Juan tidak punya cukup waktu untuk putra mereka sendiri.

Akibatnya satu setengah tahun ini - selama 2 kali satu bulan - Juan terus menemui Dr.Jane.

Let Me Know ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang