#9

1.5K 84 10
                                    


"Mau gimana pun temen rasa pacar itu gaenak."

****

Mungkin bagi sebagian orang hubungan yang terjalin antara Liana dan Rifqi lebih dari sahabat. Bagaimana tidak, Rifqi selalu bersikap jahil kadang konyol jika dan hanya bersama Liana. Dan sebaliknya, Liana hanya memperlihatkan sifat manjanya hanya pada Liana.

Apalagi jika keduanya sedang marahan seperti saat ini. Rifqi uring-uringan hanya karena Liana tak membalas satu pun pesan yang Rifqi kirim.

Sa?

Lo blm tdur kan?

Sasa

Sa knp gadibls?

Saaaa

Sasa, Al rindu

Ah iya jangan rindu, rindu itu kan berat. Mending kita ketemu aja kan sa😏

Maliana afritesiaaa?

"Ck. Di read juga nggak," Rifqi mengusap wajahnya kasar. Mau bagaimana pun ini memang salahnya. Lupa menjemput Liana dan malah membiarkan gadis itu menunggunya sendirian.

Lucas yang tadinya sibuk dengan mobile legends bersama Kent, Ben juga Dino menggelengkan kepalanya melihat tingkah Rifqi yang berlebihan.

Selalu seperti ini. Rifqi selalu berlebihan jika tentang Liana.

"Lo begitu udah kaya Dino yang lagi marahan sama Bianca tau nggak?" Cibir Lucas namun matanya masih fokus dengan ponsel ditangannya.

"Terus gue mesti gimana?" Tanya Rifqi datar. Matanya masih menatap roomchat nya dengan Liana. Sementara Dino hanya diam saja namanya dibawa-bawa oleh Lucas.

Melihat Rifqi yang hanya diam saja, keempatnya memutuskan berhenti bermain. Ini hal serius. Biasanya mereka memang akan mengabaikannya saja. Namun akhir-akhir ini mereka juga merasa hubungan Rifqi dengan Liana sudah lebih dari sahabat.

"Segitu kalutnya lo dikacangin Liana, Rif?" Lucas membuka suara. Karena memang diantara mereka berlima, hanya Lucas yang paling bisa membaca kondisi disaat seperti ini.

Bukannya menjawab, cowok berambut kecoklatan itu malah melihat-lihat selfie Liana dalam ponselnya.

Lucas menarik paksa benda pipih itu dari tangan Rifqi. Masalah ini hanya hal sepele, namun Rifqi terlalu berlebihan.

"Lo berlebihan, Rif."

Rifqi hanya menatap Lucas datar. Menurutnya apapun menyangkut Liana tidak ada kata berlebihan.

Lucas menghela napas berat. Ini kenapa jadi seperti adegan film galau-galau--an pikirnya. "Mungkin aja Liana lagi sibuk atau lagi makan malam jadi gak bales chat lo. Jadi gausah berlebihan gini."

"Gue gak berlebihan," jawabnya.

Ini kenapa Rifqi jadi keras kepala gini?

Keempatnya hanya mampu mengusap wajah kasar. Ben yang semula ingin diam saja ikut berargumen. "Lucas bener. Lagian lo sama Liana gak pacaran 'kan? Jadi gausa terlalu gini kali lah."

[BBS #1] Kita Berbeda Where stories live. Discover now