#21

1K 66 4
                                    

Sori sebelumnya guys, lupa buka part ini buat publik jadinya gabisa kebaca😂

Jangan lupa vote sebelum baca :)

Sebenernya part ini panjang banget tapi aku potong jadi dua, supaya ga terlalu panjang. Dan ini part yang mendekati ending!!! Ya walaupun masih beberapa part lagi. Tapi coba deh, dari part ini udah keliatan belum endingnya bakal gimana?

Oiya yang tadi tarawih, jangan lupa sahur buat puasa besok. Ini aku ingetin karena siapa tau yang lagi baca ini jomblo trus gaada yang ingetin dia buat sahur :v ;)

Selamat menjalani ibadah puasa bagi kalian yang menjalani ibadah puasa besok :)

Happy reading guys!💙

****

Dan waktu mengubah segalanya, termasuk perasaan kamu.

****

Liana membenarkan sekali lagi sabuk hitam nya. Setelah seminggu ia menunggu pertandingan ini, dan sudah seminggu juga ia tak saling bicara dengan papa nya akhirnya hari ini mendadak gugup. Ia tak peduli lagi dengan diamnya papanya pada dirinya. Yang terpenting hari ini, hari yang paling ia tunggu sudah di depan mata.

Liana mengedarkan pandangan nya ke arah tribun, tempat penonton duduk. Di sebelah kanan ada suporter dari SMA 53 Bandung yang merupakan lawan nya nanti. Sedangkan di sebelah kiri ada banyak siswa siswi SMA nya. Liana tersenyum tipis. Menatapi satu persatu orang yang ia kenal.

Gadis itu tersenyum kecut. Ingatkan ia nanti untuk membanting cowok itu karena mengingkari janjinya.

"LIANA SEMANGKAA!!" teriak Kent heboh.

Dino memukul kepala Kent dengan balon berbentuk jari ditangannya, "Apaan semangka segala? Lu pikir dia lagi jualan semangka!"

"Semangka itu SEMANGAT KAKAK," Kent tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya.

"Sejak kapan Liana jadi kakak lo?" timpal Ben.

"Sejak kau dan dia tak bersatu,"

"Nampol temen sendiri dosa, nggak?"

Kent hanya cengengesan sambil meneriaki Liana kembali dengan teriakan yang seketika membuat Dino dan Ben tidak mengakuinya sebagai teman.

"BIMA BAKTI... BIMA BAKTI... BIMA BAKTI..."

"SEMANGAT LIANAA!!"

"AKU PADA MUUU!!" Suara Kent begitu jelas terdengar hingga membuat semua menyorakinya.

"Nyesel gue bawa lo Kent," Ben menepuk jidatnya.

"Halah, bilang aja lo cemburu!" Celetuk Kent.

"Siapa yang cemburu t*i?!"

"Tuh elo!"

"Najis"

"Sok najis aslinya emang cemburu! Rif liat nih Rif, si Ben mau deketin Liana lagi! Eh Rifqi mana?" Ben juga Dino mengedikkan bahunya.

[BBS #1] Kita Berbeda Where stories live. Discover now