3. map

17.2K 1.8K 484
                                    

Laras si mantan preman sekolah 👆😅

Emir POV

12 tahun yang lalu perempuan yang sekarang berdiri di depan mejaku ini adalah manusia yang paling aku benci, perempuan yang sering menyiksaku selama 3 tahun aku bersekolah.

Perempuan yang mana selalu di agung-agungkan oleh teman-teman di sekolah karena suara emasnya mampu mengharumkan nama sekolah dengan berbagai piala dan piagam penghargaan.

Dulu perempuan yang bernama Laras ini selalu memintaku untuk mengerjakan PR nya, mengancamku dengan tindak kekerasan yang dapat membuatku di panggil ke ruang guru BP berkali-kali apabila aku tidak mau mengerjakannya.

Pernah suatu hari aku tidak mengerjakan PR nya sampai bel masuk berbunyi, Laras mendapat hukuman dari guru yang mengajar dan pada jam istirahat, Laras menarik kantung saku kemeja ku sampai robek sehingga bolong.

Alhasil aku dipanggil ke ruang BP karena ulahnya.

Mau ngelapor kalau itu adalah tindakan brutal Laras, ancaman lain kembali datang.

Aku hanyalah seorang anak yang bisa di bilang cupu oleh Laras kala itu, kalau aku menceritakan kepada teman-teman sekelas, mereka pasti akan memusuhiku.

Bukannya aku tidak berani melawan anak perempuan itu, hanya saja memang saat itu keadaanku tidak memungkinkan untuk membalas kelakuannya.

Matanya selalu menyiratkan ancaman tiap kali melihatku.

Berasa di hantui oleh bayangan perempuan itu kemana-mana.

Tapi namanya hidup, siapa yang tahu.

Lihatlah sekarang, dirinya yang berdiri kaku dengan wajah tertunduk, menerima serangan balasanku walaupun telat 12 tahun lamanya.

Memang sangat telat, tapi aku puas.

Laras yang dulu sering membentakku kali ini seperti kucing yang tidak bisa kemana-mana karena terpojok di jalan buntu.

Memang ibarat kucing, karena walaupun dirinya terpojok, tetap bisa menggeram siap mencakar.

Mulutnya masih bisa menjawab perkataanku, tetapi tidak terlalu lantang seperti dulu.

Dengan wajah datar Laras mengoreksi setiap perkataanku yang  memakai bahasa inggris. Padahal aku yakin, mulutnya itu pasti sangat gatal ingin mengata-ngataiku.

Aku akui, dari dulu aku memang lemah dalam berbahasa inggris. Bukan karena kedua orang tuaku yang tidak mengajariku berbahasa inggris karena kami terkadang berkomunikasi memakai bahasa universal itu.

Di rumah bahasa pertama kami adalah memakai bahasa Ayahku yang berwarganegaraan Brazil. Dan bahasa kedua adalah bahasa inggris.

Hanya saja susah sekali mulut ini mengucapkan kata-kata yang benar.

Bagian pembelian sekaligus merangkap sekretaris ku, perempuan sebelum Laras, tugasnyalah yang menjadi penterjemahku, kami selalu bepergian kemana-mana apabila sedang dalam tugas melihat-lihat pabrik bahan yang bekerja sama dengan perusahaan kami.

Saat ini, rasanya tidak mungkin meminta Laras menjadi sekretaris merangkap penterjemahku, yang ada nanti dia kembali membullyku.

Untuk sementara waktu aku bisa menunda kepergian melihat-lihat pabrik.

Aku mengetuk-ngetukkan jemariku di atas meja. Menatap wajah perempuan yang menunduk sambil sesekali menarik nafas panjang.

Hampir 5 menit lamanya aku membiarkan Laras berdiri menunggu aku yang hanya terdiam.

you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang