15. dimas

15.5K 1.8K 561
                                    

Laras salah liat kali tuh, org wallpaper nya beginian, bukan photo selfie kita sihh 😆😂

Coba para pere, jgn minta eta celananya di turunin lagi yakkk, itu aja udah aku minta Emir turunin, tadinya tuh Emir make celananya sedada, macam om Jojon 😅😅😅

Emir POV

Aku mengaduk-aduk kopi yang belum aku minum dengan lesu.

"Dimas bilang elu ada kesulitan ya?" Suara pria yang duduk di depanku membuatku mendongak.

"Hmm..." Sahutku.

"Hehehe" Pria itu terkekeh.

"Jatuh cinta sama perempuan yang pernah nge-bully elu? Gak ada perempuan lain Mir?" Tanyanya.

Aku mengusap tengkukku lalu menyenderkan punggungku.

"Dimas cerita apa aja ke elu?" Aku balik bertanya.

"Awalnya gue curiga liat kamarnya Dimas banyak mainan baru, jangan suka libatin anak kecil buat campurin urusan elu Mir, Davina sih gak masalah, tapi gue sebagai bapaknya gak setuju" Pria itu mencondongkan tubuhnya ke depan menatapku penuh perhitungan.

"Ck, gue cuma minta Dimas ajarin bahasa inggris doang Bill, don wori lah, I don gip him eni trobel" Kataku lalu menyesap kopi yang sudah dingin.

Pria bermata biru itu, bapak dari Dimas menggeleng dan menatapku dengan tajam.

"Elu minta Dimas sekalian ngajarin elu cara-cara menggaet perempuan, elu pikir anak gue apaan? Dia masih kecil bro, 13 tahun"

"Ck, Dimas tuh kecil-kecil juga bakat playernya udah keliatan Bill, lu gak sadar udah ngasih Dimas gen player lu banyak banget ke dia?" Kataku berdecak menjawab pertanyaannya.

"Well, you can see he is truly my son, tapi gue gak mau dia jadi player, apalagi kalo elu malah ngedukung, Davina udah bikin Dimas sama gue jadi orang yang kembali ke jalan benar"

"Elu doang kali yang di bikin Davina tobat, Dimas kan belum punya korban" Ucapku lalu kembali bersender.

"Bantu gue lah Bill" Lanjutku dengan wajah memelas.

"Bantu gue bikin Laras bertekuk lutut di hadapan gue" Kataku lagi.

Bill terkekeh.

"Bikin dia bertekuk lutut sambil ngasih lu BJ?"

Perkataannya membuatku melotot kaget kalau saja aku sedang meminum kopiku sudah pasti aku tersedak. Atau malah menyemburkan kopiku ke wajahnya.

Aku mengedarkan pandanganku ke arah sekitar tempat duduk kami di dalam coffee shop yang tidak terlalu ramai pengunjung. Ngeri juga kalau ada pengunjung lain yang mendengar perkataan Bill.

"Belajar sama ahlinya, jangan minta di ajarin sama bocah ingusan, gak malu lu"

Bill membusungkan dadanya.

"Asal lu jangan ngadu ke Davina ya, bisa gawat urusannya" Lanjutnya kemudian.

Aku mengacungkan ibu jariku. Terserah elu deh, yang penting bisa bikin Laras bertekuk lutut walaupun bukan bertekuk lutut seperti yang Bill katakan.

Dasar player.

°°°

Awal-awal aku meminta bantuan orang-orang untuk membalas Laras karena perlakuan dulu kepadaku.

Sekarang aku juga meminta bantuan orang untuk menarik perhatian plus menarik hatinya untuk bertekuk lutut kepadaku.

Kemarin Bill memberiku kursus singkat cara untuk menarik perhatian seorang perempuan, aku harap caranya berhasil.

you againWhere stories live. Discover now