23. the song

13.2K 1.7K 259
                                    

Ras, makan Ras, biar ilangin tegangnya 😅😄😂

Laras POV

Aku mengikuti langkah mereka yang memasuki sebuah ruangan. Punggung Emir menghilang dari balik pintu yang sengaja tidak Emir tutup.

Aku melangkah pelan.

Masuk gak ya? Pikirku ragu.

Langkahku makin memelan melangkah mendekati pintu yang sedikit terbuka.

"Perempuan itu Laras kan, Mir?" Terdengar suara dari balik pintu, suara maminya Emir yang terdengar sedikit berteriak.

"Iya, itu Laras, mami kenal sama Laras?" Suara Emir terdengar.

Jeda sebentar, membuatku tegang menanti jawaban dari maminya Emir.

"Siapa yang bakalan lupa sama anak yang bikin mami sering dipanggil ke sekolah kamu dulu, dan yang bikin kamu malas untuk pergi ke sekolah"

"Anak itu, kenapa sekarang bisa ke sini sama kamu?"

Aku menelan ludahku mendengar perkataan maminya Emir.

Duh, aku menggaruk rambutku.

"Wah, tante cantik dulu badung ya?"

Suara dari samping membuatku berjengit kaget, Dimas nyengir mendongak menatapku.

"Stt..." Jari telunjukku menempel di bibirku.

Dimas semakin nyengir.

"Laras kekasih aku sekarang mam" Suara Emir terdengar setelah beberapa saat hening, aku memajukan tubuhku sambil menenglengkan telingaku mendekat ke arah pintu.

"Bagaimana bisa? Dulu kamu itu sampai sering merengek untuk pindah sekolah karena takut ketemu sama dia, dan sekarang kalian berdua berpacaran?"

"Itu namanya cinta oma, oma kaya gak pernah muda aja, ya tante cantik?"

Aku membungkam mulut Dimas.

"Stt.. jangan berisik" Kataku pelan.

Mata Dimas terlihat mengecil, Dimas terkekeh dibalik bungkaman tanganku.

Dengan cepat tangannya menarik tanganku dari mulutnya.

"Memang tidak masuk akal, tapi itulah yang terjadi sekarang, aku jatuh cinta sama perempuan yang dulu sering membuatku takut untuk berangkat sekolah"

Aku tertegun mendengar perkataan Emir, lelaki korban bullyan ku itu, di mata maminya yang masih mengingat kelakuan jelekku, tapi malah bilang jatuh cinta sama aku.

Uhuhuhu, Emir bikin aku terenyuh.

Tiba-tiba pintu terbuka lebar, membuat aku dan Dimas berjengit kaget lalu saling berpandangan.

Emir menarik tanganku.

"Perempuan ini yang sekarang mengisi penuh hati dan pikiranku" Emir menatapku lembut, membuatku menunduk.

Ku dengar suara dengusan dan langkah kaki yang menjauh.

"Halo oma Susi"

Aku mendongak menoleh ke arah pintu, Dimas berjinjit mencium pipi maminya Emir.

"Oma makin terlihat cantik, sehat dan segar, very beautiful" Dimas mengerling.

"Godain oma aja kamu Dim, kamu udah makan?"

Wanita itu menarik pundak Dimas berjalan melewati pintu meninggalkan kami berdua di dalam ruangan yang ternyata ruang perpustakaan keluarga.

Aku meringis.

you againWhere stories live. Discover now