19. bebeb

14.6K 1.9K 237
                                    

Pagi bebebbbb 😅😄😂

Emir POV

Aku menggeliatkan tubuhku perlahan, aroma penciumanku mengendus wangi kopi.

Aku membuka mataku, mengerjap dalam keadaan tubuhku yang masih berbaring miring di atas sofa.

Mendapati Laras yang duduk di atas karpet di depanku sambil tersenyum.

Tangannya menopang dagunya.

"Pagi" Sapanya.

Aku tersenyum.

Ternyata semalam itu nyata, bukan mimpi.

Laras memutar tubuhnya dan mengambil cangkir dari atas meja dan mengangsurkan kepadaku.

Aku menyibak selimut yang membelit tubuhku lalu duduk.

Mata Laras tertegun melihat ke arah perutku yang bertelanjang dada.

Aku mengambil cangkir dari tangannya. Menyesapnya pelan.

"Kepalanya gak pusing?" Tanya Laras dengan wajah memerah, lalu menunduk.

Aku menggeleng.

"Pusing kenapa?" Tanyaku bingung.

"Semalam kan mabuk" Jawabnya.

Aku terkekeh, meletakkan cangkir kopi ke atas meja lalu menarik tangannya untuk duduk di sampingku.

Laras duduk bersila menghadap diriku tapi wajahnya masih tertunduk.

"Aku gak mabuk" Kataku masih menyangkal, padahal tadi malam aku merasakan sedikit mabuk.

Memang, semalam itu sesudah aku bertemu Bill, aku memutuskan untuk minum sendiri, 3 gelas vodka ku teguk untuk menghilangkan bayangan perempuan yang sekarang sedang duduk di sampingku ini.

Melajukan mobilku menuju apartmentnya, awalnya aku ragu untuk kembali mengetuk pintu unit apartmentnya.

Tapi tangan ini bergerak sendiri, kepalaku pun kurasakan sedikit melayang.

Semalam aku masih mengingat apa yang terjadi.

Aku tersenyum menatap Laras.

Tanganku menarik tangannya.

"Mau ya jadi kekasih ku" Kataku pelan.

Laras mendongak.

Wajahnya semakin memerah.

"Sekarang udah 100% sadar belum?" Tanyanya kemudian.

Aku terkekeh.

"Um..." Laras menatapku ragu.

"Kenapa?" Tanyaku bingung.

"Um... Kamu kenapa bisa suka sama saya? Bukannya...."

"Aku sendiri juga bingung, awalnya pas bertemu kamu kembali setelah sekian tahun lamanya gak ketemu, cuma balas dendam aja yang aku pikirin, tapi..." Aku memotong perkataannya dan menggantung perkataanku.

Laras menatapku serius.

"Perasaan ini datang tidak di undang, perasaan benci berubah jadi cinta, susah di ungkapin, intinya aku cinta kamu, cuma kamu yang ada di pikiran ku" Lanjutku lagi.

Laras tersenyum.

"Aku gak maksain perasaan kamu kan Ras?"

Pertanyaan ini keluar karena aku takut kembali di tolak olehnya, ya wajar kan?

Aku tidak mengetahui perasaan Laras kepadaku selama ini.

Kurasakan tangannya menggenggam tanganku erat.

you againWhere stories live. Discover now