9. kedatangan special

15.5K 1.9K 631
                                    

Tahhh tahhh eike kabor nihh, itu ketawa kok merem sih 😅😂🏃🏃

Laras POV

Dipikirnya memintaku kembali bekerja hari Sabtu kemarin bikin aku mau menginjakkan kakiku lagi di kantornya hari Senin ini.

Gak sih, aku bukan seorang pendendam, hanya saja aku ini orangnya konsisten.

Yang mengusir aku dan memintaku berhenti bekerja kan dirinya, memang Emir juga yang memintaku kembali bekerja.

Aku menggelengkan kepalaku.

Dipikirnya karena perusahaan itu adalah perusahaannya, jadi seenaknya saja bertindak seperti itu.

Aku membuka laptop ku dan men-searching lowongan kerja, rasanya kalau menunggu panggilan interview di tempat impianku itu akan membuatku mati kebosanan di apartment ini.

Memilah milih pekerjaan yang sesuai keinginan ku sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Ketukan di pintu membuatku mendongak dari layar laptopku.

Keningku berkerut, siapa yang datang? Kedua orang tuaku kalau bertandang pasti mengabarkanku terlebih dahulu.

Aku berjinjit melihat lubang pintu dan menajamkan mataku melihat sosok yang terlihat mengelembung cembung dari balik pintu.

Ngapain si Emir silek ini ke apartment ku? Darimana dia tahu tempat tinggalku?

Data yang ku berikan ketika aku melamar di perusahaannya adalah alamat rumah orang tuaku.

Ketukan tidak sabar kembali terdengar.

Aku membuka pintu dengan wajah datar menatapnya.

Emir tersenyum.

"Boleh saya masuk?" Tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku sambil bersedekap.

Emir mendorong pintu apartment ku lebih lebar, tubuh berototnya yang berbalut kemeja dengan lengan tergulung sampai sikunya mendorong tubuhku mundur begitu Emir melangkah maju.

Dengan santai Emir berjalan ke arah sofa tidak menghiraukan tatapan mataku.

Dengan kesal aku keluar dari apartment ku sendiri dan meninggalkan dirinya di dalam.

"Emir silek itu" Geramku kesal dengan tangan terkepal sambil melangkah menelusuri lorong ke arah lift berada.

Tidak cukup waktu lama ku dengar suara langkah di belakangku, tidak perlu repot-repot menoleh untuk mengetahui siapa yang berjalan dengan langkah lebar dan menarik tanganku.

"Ck, kenapa kamu malah keluar dari apartment kamu sendiri?" Tanyanya.

"Ada tamu yang gak di undang, tiba-tiba masuk, saya mau ke bawah, mau manggil security" Jawabku dengan mata memicing.

Kami berdiri saling berhadapan.

"Laras" Suara Emir melembut memanggilku.

Keadaan lorong apartment di siang hari ini sangatlah sepi.

Penghuni-penghuninya sudah tentu sedang berada di kantor mereka masing-masing.

Aku menghela nafas panjang.

"Mau bapak apa?" Tanyaku akhirnya.

Emir tersenyum.

"Gak usah senyum-senyum gitu, bikin saya merinding liatnya" Kataku.

Emir tertawa.

"Can we talk?" Tanyanya.

Aku mendengus.

you againWhere stories live. Discover now