27. upgrade over load

14.9K 1.8K 408
                                    

Merica, melada, mendoan, me.....

😅😂😂

Emir POV

Aku menutup pintu di belakangku, Laras berjalan ke arah pantry mininya, kulihat Laras mengambil 2 botol air mineral dari lemari pendingin lalu kembali berjalan ke arahku yang sudah duduk di sofa.

Tangannya mengulur memberikan botol, Laras mengambil duduk di sampingku.

Degupan jantungku kembali berdetak kencang. Aku menjilati bibirku sendiri.

Gugup, padahal kami sudah beberapa kali berciuman tetapi kenapa ketika merencanakannya malah bikin jantungku berdegup tak beraturan seperti ini.

Tanganku meraih sejumput rambutnya lalu menautkan ke belakang telinganya.

"Aku senang, hari ini ngeliat dua perempuan yang berarti di dalam hidupku terlihat akrab satu sama yang lain" Kataku pelan, berusaha menormalkan debaran jantungku.

Laras berdeham, lalu tersenyum.

"Mami kamu ternyata orangnya asik Mir" Katanya lalu membuka tutup botol air mineral di tangannya.

Tanganku kembali bergerak menjelajahi rahangnya dengan usapan lembut.

Kurasakan Laras berjengit dan terlihat seperti menahan nafasnya. Gerakan tangannya yang ingin meminum air terhenti di udara.

Aku bergerak mendekatinya, menghabiskan jarak di antara kami.

"Ras" Panggilku dengan suara serak.

Laras menatapku dengan tatapan matanya yang terlihat sayu.

"Kamu capek ya?" Tanyaku, wajahnya memang terlihat letih, ya karena seharian beraktifitas dari pagi, apalagi tadi Laras sangat aktif bergerak sambil berjoget di ruang karoke.

Laras mengangguk.

Aku menegakkan punggungku, sedikit kecewa karena berpikir gagal mengupgrade bibirku.

"Ya udah, aku pulang dulu ya" Kataku sambil berusaha tersenyum.

Pupus sudah harapanku, udah deg-degan mikirin ciuman upgrade yang dahsyat akhirnya kandas.

Aku tidak boleh egois, bibir ini bisa kapan saja di upgrade, tidak boleh kalah oleh nafsu yang melanda.

Tarikan tangan Laras membuatku membatalkan niatku untuk berdiri.

"Katanya mau upgrade?" Tanyanya dengan suara yang tak kalah serak.

Aku menelan ludah, suara Laras terdengar seksi, mungkin efek karena dirinya yang berkaroke hampir 4 jam penuh.

Sedangkan aku, suaraku serak karena efek yang lain.

Aku berdeham, lalu menggeleng.

"Upgradenya bisa kapan aja, kamu capek, istirahat aja ya" Kataku lalu berdiri.

Tanganku mengambil botol minuman dari tangannya dan meletakkan ke atas meja.

Mana seru kalau berciuman salah satu pihak tidak berpartisipasi, ibarat berciuman sama cermin atau sama guling atau sama... Ahhh pokonya kalau mau ciuman dahsyat harus kedua belah pihak terlibat dalam keadaan sehat tanpa paksaan maupun fisik yang lelah.

"Istirahatnya nanti setelah upgrade" Laras kembali menarik tanganku untuk duduk, tubuhnya bediri lalu duduk di pangkuanku dengan mengangkat sedikit roknya.

Matanya terlihat menggelap.

Aku berdeham, lalu tersenyum.

Kesempatan begini tidak boleh di lewatkan.

you againWhere stories live. Discover now