BERTEMAN

1.4K 73 4
                                    

¤¤¤

Jika dengan berubahnya aku bisa membuat kamu menjadi dekat, mungkin sudah sejak lama aku melakukannya.
-Shanin Ananda-

"Aaaaaaaaaaaaaaaa Evaaaaa gue seneng bangeeeettt!!!!"

Teriakan gue berhasil ngebuat seisi kelas gue menatap ke arah gue. Tapi apa peduli gue? Yang penting gue bahagia.

"Lo tuh berisik banget sih Shan? Sakit kuping gue dengernya! Nanti kalau kuping gue bermasalah gara-gara teriakan lo yang unfaedah banget itu, lo mesti tanggung jawab. Lagipula ini masih pagi, gila lo udah kumat aja. Heran gue, kenapa ya cewek secantik gue bisa punya sahabat yang freak nya minta ampun kaya lo? Ckckck kalau bukan lo adiknya Elang, udah dari dulu kali gue lempar lo ke kawah merapi."

Gue menatap Evania malas. Ada aja yang ngebuat gue kesel. Gabisa apa liat gue seneng? Cerewetnya minta ampun, nyerocos mulu, ga capek apa tuh bibir? Pake ngatain gue freak lagi? Yang ada juga dia yang freak. Huh

"Ck bawel banget sih lo? Ga bisa apa liat gue seneng gini?"
Dia terkekeh? Nah kan, keliatan kan siapa yang gila?

"Iya deh iya, ada apa calon kakak iparkuh yang cantik baik hati dan tidak sombong ini berteriak kegirangan?"

"Lo pasti ga akan nyangka, Va."

Mungkin ngebayangin gue bisa deket sama gebetan gue aja itu sangat ga mungkin buat lo hahaha.

"Lo tuh ya, bisanya bikin orang penasaran aja. Kalau emang dari awal lo ga niat buat ngasih tau gue soal apa alasan lo seneng pagi ini, yaudah jangan teriak ga jelas kalau akhirnya lo ga mau cerita."

Gue berdecak sebal, kenapa sih itu mulut minta dijejalin sambel? Nyerocos mulu? Gue kan belum selesai bilang.

"Makanya jangan potong ucapan gue, Evania yang cantik."

"Lagian lo bikin penasaran."

"Lo yang potong ucapan gue."

"Lo nya ga langsung to the point."

"Makanya dengerin gue dulu."

Kriiing kriiiiing
Nah kan, keburu bel masuk.

"Nanti aja gue ceritanya, udah masuk."

"Tuhkan, bikin penasaran aja lo ah."

¤¤¤

"APA?!?! LO TEMENAN SAMA ALLEGA?!?!"

Gue refleks menutup kedua telinga gue saat mendengar teriakan Evania, Rio dan Adnan setelah mereka mendengar penjelasan gue soal apa yang terjadi sama gue dan gebetan gue. Ups maksud gue temen gue.

"Biasa aja kali, gausah lebay gitu. Lagipula belum resmi juga hahaha."

"Gue ga habis pikir sama lo, Shan. Ngapain lo temenan sama si ban- maksud gue Allega? Memangnya apa salah kita sampe-sampe lo nambah temen baru?"
Gue terkekeh mendengar ucapan Rio. Gue tau, diantara Trio most wanted, Rio lah yang paling ga setuju kalau misalnya gue deket sama Allega, saudara kembar musuhnya. Tapi kan ini hidup gue, mau gue berteman dengan siapa aja itu terserah gue, kan?

"Kalian ga punya salah apa-apa. Dan gue tau lo ga suka sama keputusan gue, Yo. Tapi ini hidup gue, lo ga perlu mikirin itu."

My Pretty Boy✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن