SECRET AND LOST

1.3K 78 0
                                    

¤¤¤

Baru aja gue duduk di kursi gue, ga lama sahabat gila gue dateng.

Gue seneng karena Evania udah ga marah lagi sama gue gara-gara waktu itu gue ga nungguin dia dan lebih memilih makan di kantin bareng Allega. Hanya cukup dengan 10 es krim, Evania pun ga marah lagi sama gue. Dia maafin gue.

Dasar maniac es krim.

"Eh Shan, di luar kok rame banget ya?" Katanya.

"Rame gimana maksud lo?"

"Itu tadi orang-orang pada lari ke koridor persimpangan arah kelas dua belas sama gudang. Kayanya ada sesuatu deh. kita liat yuk."

Allega

Kenapa pikiran gue langsung mengarah pada Allega ya? Apa terjadi sesuatu sama Allega? Sumvah perasaan gue ga enak soal Allega.

Semoga Allega baik-baik aja.

Dengan segala kekepoan yang bersarang di benak gue, dan dengan kekhawatiran yang ada dalam diri gue terhadap Allega, gue dan Evania memutuskan untuk pergi ke tempat di mana kerumunan para siswa itu berada.

Dan betapa kagetnya gue saat ngeliat orang yang tergeletak di lantai. Dan ternyata kekhawatiran gue terhadap Allega itu bener.

Allega pingsan!!!

"WOYYY!! NGAPAIN LO SEMUA CUMA LIATIN DIA DOANG?! BANTUIN!!!"

Gue langsung mencoba mengangkat tubuh Allega, namun gagal. Gue kira bakalan ringan, karena diliat dari tubuhnya yang kurus. Tapi gue baru inget, meski kurus, kalau keadaannya ga sadarkan diri a.k.a pingsan, udah pasti berat.

"Allega kenapa?"

Gue melihat Rio dkk datang. Dan gue mendengus kasar mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Adnan.

"Udah tau pingsan, pake ditanya lagi kenapa?!" Gue tetap berusaha buat angkat tubuh Allega gimana pun caranya.

"Yaudah sih biarin aja, nanti juga sadar sendiri."

Gue ga peduli Rio mau ngomong apa. Yang gue peduliin sekarang adalah gimana caranya bawa Allega ke UKS?

"Ga usah sok kuat deh."
Ucap Elang yang tiba-tiba saja membantu gue untuk membopong Allega ke UKS.

Ga butuh waktu lama, gue dan Elang udah berhasil bawa Allega ke UKS.

"Thanks, Lang."
Elang mengangguk sebelum dia keluar dari UKS.

Sekolah udah mulai sepi karena jam pelajaran pertama udah dimulai. Lalu kemana gue nyari orang buat nolongin Elang? Gue ga bisa nolongin orang pingsan!!!

"Ke mana sih dokter yang jaga uks?! Giliran dibutuhin aja gaada?!"

Gue mencari sesuatu yang memungkinkan bisa menyadarkan orang pingsan. Minyak angin.

Gue menghirupkan minyak angin itu ke dekat hidung Allega, mengoleskannya di kulit bawah dekat hidungnya,berharap Allega bisa cepet sadar.

"Allega, ayo dong sadar. Ini udah hampir setengah jam tapi lo belum juga sadar?"

Akhirnya gue berlari ke ruang guru dan mendapati pak Saiful, salah satu guru BP di sekolah ini.

Katakanlah gue murid yang ga sopan karena masuk ke ruang guru tanpa permisi terlebih dahulu. Tapi apa peduli gue? Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Allega.

"Shanin? Ada apa? Ada perlu apa? Kenapa kamu tidak masuk kelas?"

Persetan sama masuk kelas.
"Itu ga penting pak. Sekarang saya mau minta tolong bapak.."

My Pretty Boy✔Where stories live. Discover now