EXTRA PART

2.1K 65 6
                                    

¤¤¤

Well akhirnya ashfa buat juga extra partnya My Pretty Boy hihi
Btw, thanks for nai_lakk untuk vote dan comment nya. Ashfa buatin nih😆

¤¤¤

Ditinggalkan atau meninggalkan? Sepertinya tidak ada pilihan lain bagi siapapun.

Seiring berjalannya waktu, kita pasti akan mengalami dua hal tersebut. Entah kita yang ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayang lebih dulu, atau pun kita yang meninggalkan mereka lebih dulu. Semuanya hanya tergantung pada waktu. Jika sudah tiba waktunya, kita harus siap. Sebab ditinggalkan atau pun meninggalkan itu mutlak adanya.

Seperti halnya yang dirasakan Allega saat ini. Kehilangan Shanin, seseorang yang belum lama ini mengisi hatinya.

"Kenapa kamu ngelakuin ini semua? Seharusnya yang ada di posisi kamu sekarang itu aku, bukan kamu."
Allega menatap sebuah nisan bertuliskan Shanin Ananda.

"Aku masih ga percaya, harus kehilangan kamu secepat ini, Shan? Andai waktu itu kamu ga ngasih jantung kamu untuk aku, pasti masih ada kemungkinan untuk kamu tetap hidup."

"Tolong jangan sesali apa yang udah jadi pilihan Shanin. Lo cukup jaga baik-baik apa yang sekarang udah jadi milik lo." Ucap seseorang yang berdiri di belakang Allega, Elang.

Mungkin berjuta-juta ucapan terima kasih aja ga akan cukup buat ngebayar semua pengorbanan kamu untuk aku, Shan.
"Thank you Shanin. And I'll always loving you. And my heart still yours, now and forever. Just yours. I love you Shanin Ananda."

¤¤¤

Beberapa bulan kemudian~

EVERYTHING HAS CHANGED!!!

Tidak ada lagi Allega si lemah, yang ada hanya Allega si pangeran kutub. Lihatlah betapa besar pesona seorang Allega Putra Mahendra di tempat barunya?

Iya tempat baru, Garuda University, sebuah perguruan tinggi international yang memang terkenal dengan prestasi para mahasiswanya. Untuk menjadi bagian dari GU sangatlah sulit, tetapi tidak untuk Allega. Justru Ia mendapatkan undangan khusus yang memintanya untuk menjadi salah satu mahasiswa di sana.

Oke kita kembali pada Allega yang kini sedang berjalan di lorong fakultas kedokteran dengan memasang wajah datarnya. Meski begitu, semua mata wanita menatapnya memuja ketampanannya.

Aura dingin selalu memancar dari wajahnya. Tidak ada lagi senyum manis yang selalu Ia lemparkan kepada setiap orang yang bertemu dengannya. Semua itu terjadi semenjak Ia kehilangan Shanin, gadis yang sangat dicintainya, hingga kini.

Handphone Allega berbunyi, dilihatlah benda kotak tersebut dan muncullah sebuah nama 'My Crazy Twin's calling. Allega menswipe tombol hijau yang ada di layar lalu menempelkan benda kotak tersebut ke telinganya.

"Hal-"

"Lama banget sih lo angkat telfonnya?! Buruan jemput gue sekarang di depan gedung seni. Gapakelama!"

Allega mendengus sebal saat sambungannya diputus secara sepihak bahkan sebelum Ia mengucapkan satu patah kata pun. Betapa menyebalkannya saudara kembarnya itu. Kalau Allega tidak sayang, sudah sejak lama Alleshia dilemparkan ke rawa-rawa.

Allega pun segera berbalik arah melangkahkan kakinya ke gedung fakultas seni di mana Alleshia berada saat ini.

Allega dan Alleshia memang mengambil jurusan yang berbeda. Allega mengambil jurusan kedokteran dengan alasan kalau Ia ingin menyelamatkan orang-orang. Allega tidak ingin jika suatu saat nanti kejadian di masa lalunya terulang kembali tetapi Ia tidak dapat melakukan apapun untuk menyelamatkan seseorang yang disayanginya kelak. Meskipun Ia sudah bertekad bahwa dirinya tidak akan mencintai wanita mana pun setelah kepergian Shanin. Setidaknya Allega menginginkan kehidupan barunya ini dapat berguna untuk orang lain.

My Pretty Boy✔Where stories live. Discover now