KRITIS

1.2K 56 3
                                    

¤¤¤

Dia sebut dirinya sebagai Ayah?!

S

hanin Ananda

Malam ini adalah malam paling indah yang gue lewati. Bisa makan malam romantis bareng Allega adalah salah satu mimpi gue yang berubah jadi nyata.

Handphone gue berbunyi, suara pacar kedua gue mengalun indah (Shawn Mendes).

+62813456xxxx

??

"Nomor siapa nih?"

Gue me-reject panggilan tersebut karena gue ga kenal sama nomornya. Kalau gue angkat, takutnya itu nomor penculik atau nomor penjahat sebangsanya, kan serem.

Selang beberapa detik, nomor itu kembali nelpon gue.
"Astaga, nomor siapa sih ini?! Ganggu tau ga?!"

Gue pun menonaktifkan handphone gue dan membuangnya ke atas tempat tidur.
Ngerusak mood gue aja.

Gue pun membantingkan tubuh gue ke atas kasur dan kemudian membayangkan betapa romantisnya makan malam tadi. Ternyata kaya gitu rasanya makan malam romantis bareng pacar. Finally gue bisa juga ngerasain itu, bukan cuma ngebayangin apa yang terjadi dalam novel yang gue baca. Walaupun cuma kehitung beberapa kali gue baca novel.

Gue meluk guling bergambar spongebob kesayangan gue, dan gue bayangin kalo guling itu Allega. Hah gue emang udah gila gaezz.

Tok tok tok

Gue ngeliat jam dinding yang ada di kamar gue, Jam 11.

"Siapa yang bertamu di jam segini? Ga tau apa kalo gue pengen istirahat?"

Akhirnya dengan kesal gue berjalan ke arah pintu. Ketukan itu terdengar semakin keras.
"Sebentar"

Ga sabaran banget sih ini tamu?

Cklek
Dan kalian tau siapa yang datang gaezz??? Orang yang selama ini gue hindari. Dia di sini, di rumah gue, di depan gue! Dan saat gue hendak menutup pintu, lengan kekarnya menahan pintu itu.

"Ck ngapain sih lo ke sini lagi?! Kan gue udah pernah bilang, jangan pernah muncul di hidup gue lagi!! Ga ngerti ya lo?!"

Emosi tingkat dewa gue kalo ngadepin orang kaya gini!

"Kenapa kamu ga angkat telpon dari aku?"

Telpon? Telpon apa? Kapan dia telpon gue?

Dan tiba-tiba gue inget sama nomor yang ga dikenal tadi.
"Oh jadi itu nomor lo?" Dia mengangguk.
"Pantesan aja sama kaya yang punya-nya. Ganggu!"

"Tolong An, kasih aku kesempatan."

Entah kenapa gue jadi enek ngeliat mukanya? Dari yang dulunya dia orang yang gue puja kegantengannya, sekarang malah rasanya gue nyesel karena pernah cinta sama dia.

"Lo tuh bego atau apa si? Gue kan udah pernah bilang, kesempatan lo itu udah abis sejak dua tahun lalu lo tinggalin gue!!"

BRAKKK

Gue tutup pintu rumah gue dengan sangat keras. Ga peduli sama dia yang kaget dengan pergerakan gue yang tiba-tiba itu.

"Shanin, aku ngaku salah. Please maafin aku. Aku mohon."

My Pretty Boy✔Where stories live. Discover now