PUTUS?

1.2K 65 3
                                    

¤¤¤
Thanks for 2K viewersnya gaezz!!😆

Ya Tuhan, kenapa hanya karena memikirkan Shanin aku menjadi tidak fokus belajar?!
-Allega Putra Mahendra-

"Aunty akan kembali ke Inggris untuk mengambil berkas pekerjaan aunty yang tertinggal di sana, jadi untuk dua atau tiga hari ke depan aunty titipkan Alika di rumah ini. Kalian tidak keberatan kan? Aunty juga sudah menyampaikannya pada papih kalian dan beliau setuju."

Kira-kira seperti itulah yang aunty Medi katakan padaku, Alleshia dan Alka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Alika bersama kami di sini.

Mata biru itu kini menatapku. Canggung rasanya.

"Ga, gue ke kamar ya, males di sini."
Ucap Alleshia sambil berlalu dari hadapanku.

"Alka juga, kak Le. Mau mandi, keringetan banget ini baru pulang tadi. Maaf ya kak Le, Alika."

Mereka ini kenapa sih? Kenapa malah meninggalkan aku berdua dengan Alika di sini?

"Allega?" Aku menoleh dan mendapati mata birunya sedang menatapku, tepat di manik mataku.
"Maaf, karena kedatanganku di sini suasananya jadi canggung. Aku bisa pergi dan tinggal sendiri di rumah kalau emang kamu tidak suka jika aku berada disi-"

"Tidak, kamu tinggal saja di sini sampai aunty kembali. Ayo, akan aku tunjukkan kamar kamu."

Aku berjalan lebih dulu untuk menunujukkan di mana kamar yang akan Alika tempati selama dua atau tiga hari ke depan. Dan kini kami sudah tiba di depan kamar tamu yang ada di belakang dekat dengan kolam renang.

"Di sini kamar kamu, kalau ada perlu apa-apa kamu bisa panggil bibi, dan jika kamu ada perlu padaku, Alle atau Alka, kamu tau di mana kamar kami. Kalau begitu aku permisi dulu."

Baru beberapa langkah meninggalkan Alika, aku berbalik badan hanya untuk memastikan kalau Alika sudah memasuki kamarnya. Tetapi yang aku lihat, Alika masih berdiri di depan pintu sambil menghadap ke arahku?

Sejujurnya aku tidak suka suasana seperti ini. Aku lebih suka suasana seperti saat aku masih kecil. Kami berbaur dan tidak canggung seperti ini.

Seharusnya memang tidak perlu se-canggung ini. Tetapi rasanya aku belum bisa menerima perubahan yang ada di dalam diri Alika dan bersikap biasa padanya, aku belum bisa.

Kemudian aku berbalik dan melanjutkan langkahku untuk menuju kamarku.

¤¤¤

Sudah beberapa kali aku menelpon Shanin, namun sampai sekarang Shanin tak kunjung mengangkatnya. Apa telah terjadi sesuatu padanya? Tidak mungkin. Aku tidak boleh negative thinking dulu, mungkin saja Shanin ingin quality time bersama Elang. Iya mungkin saja seperti itu, karena bukan hal yang tidak mungkin jika mereka ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk bersama secara Elang kan baru saja bangun dari koma?

Cklek
Pintu kamarku terbuka dan nampaklah Alleshia di sana. Dia sudah bersiap dengan laptopnya dan aku yakin sebentar lagi dia akan hanyut dalam setiap scene dalam film action koleksinya itu.

"Malem ini gue tidur di kamar lo ya, Ga."

Aku menghela napas.
"Bukan kah biasanya juga seperti itu, Alle?"

My Pretty Boy✔Where stories live. Discover now