HUJAN

1K 186 11
                                    

Hmmm.... Saya liat view-nya lumayan banyak. Tapi vote-nya kok sepi? Boleh dong kayak orang lain yang 'ngancem' pake vote?

*********

Aku tidak menyukai hujan. Derai rintiknya selalu memaksaku untuk ikut menumpahkan air ke bumi.

-Park Shinhye-

*********

Yonghwa memarkirkan mobil tepat di depan pagar rumah Boyoung. Setelah empat tahun tak banyak perubahan dari rumah megah ini. Hanya cat pagar yang dulu berwarna cokelat tua kini berganti menjadi hitam.

"Terimakasih sudah mengantarku, Oppa." Ujar Boyoung senang.

Hari ini adalah salah satu hari terbaik yang pernah ia miliki. Sahabat dan cinta pertama yang begitu dirindukan akhirnya pulang. Bukan hanya berlibur, tapi ternyata untuk kembali menetap di Korea.

Tidak ada yang bisa menggambarkan rasa bahagia gadis itu. Apalagi Yonghwa benar-benar menunggunya hingga selesai pelajaran tambahan hingga malam, lalu mengajaknya makan. Hal yang paling menguntungkan, Jonghyun tidak masuk sekolah karena harus pergi ke Busan mengikuti olimpiade matematika nasional. Jadi pria berlesung pipi itu tidak menjadi pengganggu kencan manisnya dengan Yonghwa hari ini.

"Apa Oppa mau masuk dulu?" tawarnya. Menambah satu atau setengah jam lagi bersama Yonghwa tentu akan sangat menyenangkan.

Namun pria itu menolak dengan gelengan. "Sudah malam. Sampaikan saja salamku untuk imo dan samchoon."

"Baiklah."

Gadis itu sebenarnya sedikit kecewa. Meski sudah pukul 9 malam, masih sangat sopan bagi Yonghwa untuk bertamu. Boyoung baru akan melangkah keluar ketika tangannya ditahan oleh pria itu.

Yonghwa memintanya menunggu sebentar sebelum berbalik dan mencari sesuatu di jok belakang mobil. Ia tersenyum saat mendapatkan apa yang dicari. Sebuah payung berwarna biru muda.

"Di luar hujan. Kau pakailah ini supaya tidak sakit."

Satu perhatian kecil seperti ini sudah mampu membuat wajah Boyoung bersemu merah. Jangan salahkan jika perasaannya untuk Yonghwa semakin bertumbuh subur. Gadis mana yang tidak akan luluh dengan kebaikan pria tampan ini.

Dengan malu-malu ia mengambil payung biru itu. "Terimakasih Oppa. Jallja."

"Ne. Jallja!"

Yongwha menunggu hingga gadis itu benar-benar masuk ke dalam rumah. Setelah itu barulah ia kembali melajukan mobil. Menembus rintik hujan yang perlahan semakin lebat.

Boyoung masuk ke dalam rumah dengan langkah kaki yang sangat ringan. Senyum lebar tak lepas dari wajah cantiknya, membuat paras itu semakin tampak bersinar.

"Ke mana eomma dan appa?" Tanyanya pada salah satu pelayan saat tidak menemukan kedua orangtuanya. Biasanya di jam seperti ini orangtuanya akan berada di ruang tamu. Mengobrol santai sembari menunggunya pulang.

"Nyonya dan Tuan pergi ke luar, Agassi."

"Benarkah?"

Boyoung mengerucutkan bibir. Padahal ingin sekali dia menceritakan kepulangan Yonghwa pada kedua orangtuanya. Mereka pasti sangat senang.

"Iya, Agassi." jawab pelayan itu. "Apa Agassi ingin makan malam sekarang?"

"Tidak usah. Aku sudah makan malam. Kalau begitu aku ke kamar saja."

GOOD PERSONWhere stories live. Discover now