DEKAT

911 166 14
                                    

**********

Yonghwa mengerutkan kening saat menerima laporan pemasaran bulanan perusahaan. Tidak seperti biasanya Shinhye mengantarkan laporan pemasaran lewat asisten pribadinya. Padahal ia sudah menanti-nantikan evaluasi ini untuk bisa bertemu wanita itu.

"Ke mana Manajer Park?"

Seo Joohyun sebisa mungkin mencoba untuk tersenyum dengan benar. Berhadapan dengan sang direktur tampan membuatnya sedikit gugup. "Manajer Park sedang sibuk, Direktur Jung. Karena itu tugas evaluasi ini diserahkan pada saya."

Yonghwa mengerutkan kening heran. Sesibuk apa wanita itu hingga tidak punya waktu untuk membahas laporan pemasaran bulanan yang merupakan salah satu tugas utamanya.

"Apa kita bisa mulai sekarang, Direktur Jung?"

"Oh, iya. Baiklah Asisten Manajer Seo."

Yonghwa mempersilakan wanita muda itu untuk duduk kemudian membahas hasil penjualan bulanan yang telah disusun oleh bagian pemasaran. Tidak banyak yang harus dievaluasi, dalam waktu setengah jam Yonghwa sudah puas dan membubuhkan tanda tangannya pada laporan penjualan tersebut.

Saat Seohyun akan membawa laporan itu kembali pada Shinhye, Yonghwa tiba-tiba menahannya. "Asisten Manajer Seo, biar aku saja yang memberikan laporan itu pada Manajer Park."

Seohyun tampak keheranan dengan permintaan Yonghwa. Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, memutar otak untuk mencarai alasan yang tepat. "Kebetulan ada sedikit masalah terkait project di Busan."

Baiklah, pria itu mulai berbohong sekarang. Tidak ada masalah apapun dengan project mereka di Busan. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Yang dia inginkan hanyalah bertemu dengan Shinhye.

Yonghwa merasa wanita itu menghindarinya. Sejak pagi tadi ia kesulitan untuk bisa bertemu dengannya. Saat akan berpapasan di jalan tiba-tiba Shinhye memutar arah tepat sebelum ia hendak menyapa. Yonghwa pikir mereka akan bisa bertemu saat evaluasi bulanan berdua, namun yang terjadi wanita itu justru mengirim asistennya untuk datang.

Mungkinkah Shinhye marah?

Pertemuan terakhir mereka di Sabtu malam kemarin memang berakhir kurang menyenangkan. Hal itu juga yang membuat Yonghwa susash tidur. Ia merasa tidak enak hati karena telah meninggalkan Shinhye begitu saja tanpa mengantarkannya kembali sesuai janji. Dan jika benar wanita itu marah karena kejadian akhir pekan kemarin, rasa bersalah Yonghwa pasti akan bertambah berkali lipat lagi.

**********

Shinhye baru saja mengirimkan dokumen-dokumen dari kepolisian kepada Raewon saat pintu ruangannya diketuk. Sebelum ia sempat menjawab, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok seseorang yang sedang tidak ingin ditemuinya.

"Ada yang bisa saya bantu, Direktur Jung?" Shinhye berusaha bersikap profesional meski gerak-geriknya jelas sekali menunjukkan ketidaksukaan.

Seolah tidak bisa membaca situasi, Yonghwa justru berjalan mendekat hingga tepat berada di depan meja kerja sang bawahan. Seperti biasa senyum lembut yang selalu tampak menawan tidak pernah hilang dari wajahnya.

"Aku membawa hasil evaluasi yang telah ditandatangani." Pria itu menyerahkan lembaran-lembaran kertas yang cukup tebal padanya.

Shinhye mendesah berat. Tidak mengerti jalan pikiran Yonghwa. Seharusnya Seo Joohyun yang membawa berkas ini kembali padanya, namun justru sang direktur sendiri yang datang untuk menyerahkan berkas-berkas itu.

"Terima kasih, Direktur Jung." Ia berpura-pura sibuk membaca hasil evaluasi pemasaran yang telah diperiksa. Pekerjaan sia-sia, namun itu lebih baik daripada harus berdiam diri menunggu Yonghwa keluar.

GOOD PERSONWhere stories live. Discover now