HATI YANG MERAGU

1.3K 185 26
                                    

**********


Dalam hidup ini hampir semua hal berubah seirng dengan berjalannya waktu. Ada yang terjadi secara perlahan namun tak sedikit perubahan terjadi sangat cepat. Hanya butuh sekelebat mata saja dan segala sesuatunya menjadi berbeda.

Boyoung merasakan perubahan itu pada diri pria yang tengah duduk di hadapannya. Pria yang dikenalnya hampir seumur hidup. Pria paling penting dan berharga yang selalu berada di dekatnya namun dalam waktu tak kurang dari beberapa bulan saja ia terasa begitu jauh dari genggaman.

Semua hanya karena satu nama, Park Shinhye.

Karena wanita itu pria di hadapannya tampak tak lagi sama. Tak sehangat dulu. Tak penuh perhatian seperti biasanya. Pria itu bahkan tak bertanya saat dirinya hanya memesan semangkuk caesar salad untuk menu makan malam. Tidak ada ceramah panjang seperti yang sudah-sudah tentang keburukan diet yang berlebih. Pria itu justru sibuk mengecek jam di pergelangan tangan berkali-kali.

"Kau sudah selesai makan? Kalau sudah ayo kita pulang."

Boyoung melempar garpunya dengan keras ke atas meja. Tidak lagi tahan dengan sikap Yonghwa yang seperti ini. "Oppa ingin menemui wanita itu lagi?" Tanyanya tanpa mencoba menyembunyikan kebencian.

"Boyoung-ah." Yonghwa hanya mendesah pelan namun tak juga menjawab.

Boyoung tertawa sinis. Ia tahu Yonghwa ingin cepat-cepat pulang agar bisa kembali ke kantor menemui Shinhye yang sedang lembur sendirian.

"Apa Oppa mencintai wanita itu?"

Yonghwa bergeming. Enggan menjawab. Bukan hanya karena tidak memiliki jawaban melainkan karena ia merasa orang lain tidak perlu tahu.

Diam selalu dianggap sebagai jawaban iya. Begitu pun bagi Boyoung. Gadis itu mencoba menelan kemarahan dengan senyum pahit. "Bagaimana bisa kau mencintai wanita iblis seperti itu, Oppa?"

"Park Boyoung! Jaga bicaramu." Yonghwa menaikkan nada suaranya secara spontan. Sedetik kemudian ia merasa menyesal saat melihat raut kesedihan serta rasa takut di wajah gadis mungil itu.

Segera saja Yonghwa tersadar. Ia menggenggam tangan mungil sang gadis yang bergetar. "Boyoung, Oppa minta maaf. Oppa tidak bermaksud..."

Boyoung menepis tangan Yonghwa dengan kasar. Air matanya sudah jatuh menetes. Ini kali pertama pria itu membentaknya. Dan semua itu hanya karena seorang Park Shinhye. Wanita jahat yang sudah merebut semua perhatian dari orang-orang di sekelilingnya.

"Oppa membentakku hanya karena membela wanita itu?" Boyoung tertawa pedih di tengah deraian air mata. "Dia memang wanita jahat, Oppa. Dia datang hanya untuk merebut semua yang menjadi milikku. Dia bahkan tega meninggalkan ayahnya membusuk di penjara hanya demi menjadi seorang Park Shinhye yang kaya raya!"

Yonghwa tertegun. Bukan karena Boyoung yang menangis dan membentaknya tapi karena sebuah kenyataan tentang Shinhye yang kembali baru ia tahu.

"Apa maksudmu?" Tanyanya tak mengerti. Selama ini ia berpikir bahwa Shinhye telah menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu keluarga Park mengangkatnya sebagai anak.

Boyoung tersenyum sinis. "Dia masih memiliki seorang ayah, Oppa. Ayahnya berada di penjara saat ini dan wanita itu bersikap seolah dirinya tidak memiliki satu orang keluarga pun. Wanita yang kau cintai adalah wanita sekejam itu, Oppa. Dia bukan seorang wanita yang pantas menadapatkan cintamu."

Kali ini hati Yonghwa yang terasa sesak. Kenyataan tentang Shinhye mengusik perasaannya yang terdalam. Membangkitkan keraguan yang terkubur jauh di lubuk hatinya.



GOOD PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang