SATU KECURANGAN

1K 167 13
                                    

************


"Ini."

Shinhye menyerahkan sebuah amplop tebal pada pria muda di sebelahnya. Park Jinyoung tersenyum amat lebar. Wajahnya yang tampan semakin bercahaya saat ia membuka isi amplop tersebut. Uang jutaan won dalam bentuk tunai telah berada dalam genggaman.

"Sepuluh juta won seperti perjanjian kita. Kau bisa menghitungnya terlebih dahulu," ujar Shinhye sambil terus melayangkan pandangan ke sekeliling. Berhati-hati sekali agar tidak ada yang melihat mereka di dalam mobil.

Jinyoung mencoba menghitung dengan cepat. Di pertengahan ia mulai kelelahan. "Saya percaya pada Anda, Manajer Park." Akhirnya ia menyerah. Lembaran lima puluh ribu won itu terlalu banyak untuk dihitung.

Pria itu tersenyum cerah pada Shinhye. Tidak ada perasaan bersalah di hati meski ia telah melakukan kecurangan semalam. Dengan sedikit mengutak-atik sistem ia berhasil membuat sang manajer dapat berpasangan dengan sang direktur dalam pesta peluncuran kemarin.

Hal itu tidak ia anggap sebagai sebuah kesalahan. Justru pria muda itu merasa telah melakukan sesuatu yang baik dengan membantu memasangkan dua petinggi di Skyway Group. Ia merasa seperti peri cinta, cupid, atau apapun nama lainnya.

Pria muda itu mengulurkan kedua tangan penuh hormat. "Senang bekerja sama dengan Anda, Manajer Park."

Shinhye mendengus pelan. Setengah terpaksa menerima uluran tangan pria yang telah membantu rencananya semalam. Demi merekayasa agar ia dan Yonghwa bisa berpasangan dalam acara pesta peluncuran kemarin ia harus merogoh kocek hingga sepuluh juta won. Namun uang sebanyak itu terasa tidak sia-sia dikeluarkan mengingat apa yang telah terjadi semalam.

Semua rencananya terlaksana jauh di atas ekpektasi. Bukan hanya sekadar menjadi 'pasangan' seorang Jung Yonghwa, pria itu bahkan menciumnya di depan semua orang. Sebuah pencapaian luar biasa atas langkah pertama untuk melukai Boyoung. Jika saja nona manja itu tahu bahwa Shinhye sengaja menyuap salah satu staff IT untuk memasangkan Yonghwa dengan dirinya.

"Manajer Park, sepertinya itu Direktur Jung." Jinyoung menunjuk ke depan kaca mobil. Terlihat Yonghwa baru saja keluar dari dalam mobilnya dan berjalan ke arah mobil Shinhye yang memang diparkir dekat dengan lift.

Wanita itu sedikit panik. Ada kemungkinan Yonghwa akan melihat mereka berdua di dalam mobil. Kaca film mobilnya cukup transparan. Bisa gawat kalau pria itu curiga dan menemukan kejanggalan.

"Kau diam di sini. Menunduk dan sembunyikan dirimu dengan baik," pesan Shinhye sebelum membuka pintu lalu berjalan ke luar mobil.

Ia bersikap seolah terkejut saat melihat kehadiran Yonghwa. Pria itu pun tak kalah terkejut namun menyapanya dengan cukup santai. "Selamat pagi, Shinhye."

"Selamat pagi, Yonghwa-ssi." Shinhye membalas cukup formal.

Shinhye memperhatikan Yonghwa yang terdiam, seperti sedang melamun. Di saat seperti itulah ia mulai mencuri-curi pandang ke belakang. Berharap agar Jinyoung yang duduk di dalam mobil tidak terlihat dari luar. Sayang pria muda itu tidak menghiraukan pesannya untuk duduk merunduk. Ia malah berdiri tegak menyandar rapat pada sandaran mobil. Hal itu membuat sosoknya mudah terlihat dengan jelas.

"Kau pergi ke kantor dengan seseorang?"

Shinhye terkejut saat mendengar suara berat khas milik sang atasan. Ia kurang waspada. Yonghwa dengan mudah menangkap gerakannya yang terus mencuri pandang ke belakang.

Shinhye mencoba memutar otak, mencari jawaban yang tak akan membuatnya dicurigai. "Itu..."

Belum sempat Shinhye menjawab, sosok di dalam mobil sudah beranjak keluar. Yonghwa menatap pria itu dari atas sampai ke bawah. Usianya mungkin baru pertengahan dua puluhan, lebih muda beberapa tahun dari Shinhye.

GOOD PERSONWhere stories live. Discover now