MASQUERADE

896 174 9
                                    


**********


Waktu yang diisi dengan berbagai macam kesibukan akan terasa sangat cepat berlalu. Hari-hari yang dijalani kedua gadis bermarga Park tanpa bersinggungan membuat kehidupan rumah itu terasa damai tanpa keributan. Penyebabnya salah satu putri sekarang jarang terlihat di rumah. Hanya datang untuk sekadar mengistirahatkan badan saat malam sudah terlampau jauh.

Sungryung tersenyum senang saat melihat Shinhye berjalan ke ruang makan. Sudah hampir satu minggu ini sang putri tidak turut sarapan atau makan malam bersama karena selalu pulang larut malam dan berangkat saat mentari belum menyapa.

Alasannya klasik, sedang banyak pekerjaan di kantor. Maklum saja beberapa hari lagi peluncuran produk baru dari Skyway Group akan terlaksana. Dan wanita itu harus bekerja lembur terus-menerus demi keberhasilan acara besar yang pertama kali dipegangnya.

Sebenarnya bukan hanya itu alasan Shinhye selalu pulang terlambat dan berangkat lebih awal. Penyebab lainnya adalah karena ia sibuk mengurusi kepindahannya ke apartemen baru. Beberapa kali ia harus bolak-balik ke apartemen, menata segala perabotan yang telah ia beli bersama Yonghwa beberapa hari lalu.

"Shinhye duduklah. Eomma sudah membuatkan roti untukmu. Isi selai cokelat dan kacang bukan?" Sungryung menyerahkan setangkup roti yang telah diolesi dengan selai kesukaan Shinhye. Ia tersenyum senang saat pemberiannya tidak ditolak.

"Makanlah yang banyak. Kau tampak lebih kurus sekarang." Jisung ikut berkomentar. Ia memanggil pelayan agar menuangkan lagi susu di gelas Shinhye yang telah kosong.

Boyoung yang melihat perhatian kedua orangtuanya pada Shinhye hanya bisa mendengus kesal. Ia melahap roti selai strawberinya sambil bersungut-sungut. Mood-nya berubah seratus delapan puluh derajat karena kehadiran wanita itu.

Menit-menit selanjutnya dihabiskan dalam diam. Keempat anggota keluarga itu lebih fokus pada makanan masing-masing. Shinhye yang telah selesai terlebih dulu berdehem pelan, menarik perhatian tiga pasang mata lainnya.

"Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan," ujarnya tenang. Tapi air yang dalam memang tak pernah menimbulkan riak. Perihal apapun yang ingin disampaikan oleh Shinhye pasti adalah sebuah berita besar. "Aku akan pindah ke apartemenku sendiri mulai minggu depan."

Tiga pasang mata itu membelalak kaget. Terkejut dengan informasi yang baru saja mereka terima. Selama ini Shinhye memang merahasiakan perihal keputusannya untuk pindah. Ia hanya akan memberitahu saat semuanya telah siap. Dan hari ini adalah waktu yang tepat.

"Nak, apa maksudmu dengan pindah?" Sungryung bertanya hati-hati.

Tentu saja ia tidak mau Shinhye pindah dari rumah ini, begitu pula Jisung. Air wajah mereka menyiratkan kekecewaan yang mendalam. Satu-satunya orang yang tersenyum senang adalah Boyoung. Kepindahan Shinhye membuatnya tak perlu melihat wajah memuakkan itu setiap hari.

"Aku tidak akan tinggal di sini lagi. Aku ingin hidup mandiri seorang diri." Shinhye mengulang pernyataannya dengan lebih jelas.

"Untuk apa hidup sendiri? Kita tidak hidup berdesakan di sini. Rumah ini cukup luas bahkan jika kau mau membawa sepuluh orang lagi untuk tinggal." Jisung mencoba menahan sang putri.

Baru beberapa bulan saja sejak mereka kembali tinggal bersama sebagai kelurga setelah Shinhye belajar di luar negeri. Sekarang sang anak malah mau pergi lagi. Padahal ia dan Sungryung berharap memiliki kesempatan untuk lebih dekat lagi dengan putri kandung mereka.

"Rumah ini memang lebih dari luas untukku, tapi aku tidak menemukan kenyamanan di sini." Shinhye melirik Boyoung saat mengatakan alasannya. Seolah menyindir wanita itu sebagai penyebab dari ketidaknyamanannya.

GOOD PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang