AWAL, BUKAN AKHIR

826 157 5
                                    

Mau cepet di update? Jangan pelit vote doong 😏😏😏

********

Jonghyun menggelengkan kepala heran saat Yonghwa datang dengan dua buah minuman berbahan dasar kopi. Sebuah espresso double shot untuk pria itu dan sebuah capuccino untuknya.

"Kau benar-benar aneh, Hyung," komentarnya.

Yonghwa mengangkat sebelah alis. "Aneh bagaimana?"

"Kau selalu mengajakku ke kafe ini setiap kali kita bertemu."

Yonghwa terkekeh kecil. Menyadari bahwa tingkah lakunya belakangan ini pasti membuat Jonghyun kebingungan. Sudah lebih dari satu minggu ia selalu pergi ke kafe ini. Hampir setiap hari. Bukan hanya bersama Jonghyun, kadang ia juga datang sendiri saat tak ada teman.

"Minuman di sini enak," kilahnya.

Jonghyun memasang wajah tak percaya. "Kau sebenarnya ingin bertemu gadis kasir itu, bukan? Siapa namanya? Jinhye?"

"Shinhye." Ralat Yonghwa.

Saat itu juga ia menyadari kebodohannya. Membenarkan nama gadis itu sama saja dengan mengakui tebakan Jonghyun.

Pria yang lebih muda setahun darinya itu mendengus tak percaya. "Jangan bilang kau tertarik dengan gadis dingin itu?"

"Ya, begitulah." Yonghwa menjawab dengan jujur. Namun saat melihat raut wajah histeris dari lawan bicaranya cepat-cepat ia meralat. "Bukan tertarik sebagai lawan jenis!" Tampiknya. "Aku hanya merasa kasihan padanya."

"Kasihan?"

"Dia tampak begitu rapuh. Aku merasa dia mirip dengan Boyoung. Membuatku ingin menjadi temannya."

Kedua bola mata cokelat milik Jonghyun berputar malas. Penjelasan Yonghwa sungguh tak masuk akal. Shinhye yang dingin disebutnya sebagai gadis rapuh. Yang benar saja! Lalu gadis kuat itu dianggap mirip dengan Boyoung yang manja? Yonghwa pasti sudah gila. Satu-satunya kesamaan dua gadis itu adalah mereka sangat menyebalkan di mata Jonghyun.

"Kau memang aneh, Hyung."

Yonghwa tak menghiraukan sindiran Jonghyun. Pikirannya lebih sibuk berkelana pada sosok Shinhye yang sudah tidak pernah ditemuinya lagi. Meskipun ia selalu datang ke kafe ini di waktu-waktu yang berbeda, namun tak sekali pun dia kembali bertemu gadis itu. Seolah pertemuan mereka memang hanya bisa terjadi karena kebetulan saja.

Sebenarnya jika Yonghwa mau ia bisa saja mencoba datang ke sekolah Shinhye. Namun kesibukan pria itu di bangku kuliah tak memberinya waktu luang. Lagipula akan aneh jika ia datang ke sana tanpa urusan atau keperluan yang jelas.

"Sudahlah. Kita harus cepat pergi. Hari ini Boyoung keluar dari rumah sakit, bukan?"

Jonghyun mendecak kecil. Baru ingat jika si gadis manja itu akan keluar dari rumah sakit sore ini. "Padahal ia hanya menabrak tiang. Tangannya hanya tergores kecil. Tapi dia menginap sampai hampir seminggu di rumah sakit," cibirnya.

"Hei, jangan mengatakan hal seperti itu tentang Boyoung," sahut Yonghwa mengingatkan.

Jonghyun kembali bungkam. Berdebat dengan Yonghwa tidak akan pernah ada habisnya. Pria yang sejak kecil selalu dihormatinya itu akan punya seribu satu cara untuk membuat Jonghyun akhirnya mengalah dan mengakui kesalahan.

********

"Oppaaa, kau datang?"

Jonghyun memasang wajah ingin muntah mendengar suara manja Boyoung. Sikap manja gadis itu akan sangat parah saat ada Yonghwa. Terlebih saat ia masuk rumah sakit seperti sekarang ini.

GOOD PERSONWhere stories live. Discover now