'•03|FG🌺

27.3K 1.4K 43
                                    

Setelah selesai mandi Amora duduk di depan piano yang sering ia mainkan, piano itu hadiah dari kakanya sewaktu ia ulang tahun dulu.

Tangannya yang kecil mulai menari di atas piano, nada demi nada yang Amora mainkan pun makin ke sini semakin indah didengar, Amora sangat pandai bermain piano.

"Bulan terdampar di pelataran, hati yang temaram. Matamu juga mata mataku, ada hasrat yang mungkin terlarang."

Amora mulai bernyanyi dengan mata terpejam, kebiasaan ia jika sedang menyanyi Amora akan memejamkan matanya agar ia bisa menikmati rasa dari lagu tersebut.

"Satu kata yang sulit terucap, hingga batinku tersiksa, tuhan tolong aku jelaskanlah, perasaanku berubah jadi cinta."

Tiba-tiba suara seseorang melanjutkan lirik yang dinyanyikan oleh Amora, Amora menghentikan bermain pianonya, Amora membuka mata menoleh kesamping dan mendapatkan Angelo yang dengan enaknya duduk di kasurnya.

"Kenapa berhenti? Lanjut," ujar Angelo lalu melangkah ke arah Amora dan duduk di kursi samping Amora

Amora kembali memainkan pianonya dan mulai kembali bernyanyi.

"Tak bisa hatiku menafikan cinta, karena cinta tersirat bukan tersurat. Meski bibirku terus berkata tidak, mataku terus pancarkan sinarnya."

Angelo kembali melanjutkan lirik berikutnya, tatapan Angelo tidak lepas dari pandangan Amora, nyatanya Angelo sangat beruntung bisa menjadi sahabat Amora sekaligus sodaranya.

"Kudapati diri makin tersesat, saat kita bersama. Desah nafas yang tak bisa dusta,
persahabatan berubah jadi cinta. Tak bisa hatiku menafikan cinta, karena cinta tersirat bukan tersurat. Meski bibirku terus berkata tidak, mataku terus pancarkan sinarnya."

"Apa yang kita kini tengah rasakan, mengapa tak kita coba tuk satukan. Mungkin cobaan untuk persahabatan, atau mungkin sebuah takdir Tuhan." bait terakhir pun mereka nyanyikan bersama,

"Meski bibirku terus berkata tidak, mataku terus pancarkan sinarnya."

Setelah lagu yang ia nyanyikan bersama Angelo selesai, Amora kembali membuka matanya lalu menoleh ke samping dan mendapatkan Angelo yang sedang menatapnya.

"Gua bukan cau nyet," cibir Amora sambil menoyor kepala Angelo.

Angelo hanya terkekeh pelan.

"Ngapain ke sini?" tanya Amora.

"Ngajak lo malam mingguan," jawab Angelo.

"Anjirrr keliatan jomblo banget loh sampe-sampe gak ada cewek yang bisa lo ajak mamingan selain gua," sindir Amora.

"Gak nyadar bat dah lo semvak viraun, lo juga 'kan jomblo," ujar Angelo dengan wajah tak enak.

"Di rumah lo ada siapa?" tanya Amora mengalihkan pembicaraan.

"Kevin sama Galen," jawab Angelo sambil berdiri.

"Nonton bola lagi?" tanya Amora yang diberikan anggukan oleh Angelo.

"Kesan maminganya gak bisa yang berkelas dikit apa?" tanya Amora.

"Gua tunggu di kamar yah, dateng lo," ucap Angelo.

"Di kamar lo ada apa? Sampe-sampe gua harus dateng?" tanya Amora lagi.

"Di sana ada firaun, sepongebop, doraemon, patrick, ada ondel-ondel, ada—"

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon