'•48|FG🌺

10.7K 594 36
                                    

Amora tengah memakan nasi goreng buatan bundanya Angelo dengan lahap tak peduli dengan Angelo yang sedari tadi terus saja menyuruhnya agar makan di bawah jangan di atas kasurnya tapi tetap saja tidak Amora pedulikan.

"Besok 'kan minggu terus kita dapet libur tiga hari, gimana kalo kita jalan-jalan aja?" saran Angelo yang sudah merasa masa bodo jika nanti kasurnya kotor.

Refleks setelah mendengarnya Amora langsung turun dari kasur dan duduk di samping Angelo.

"Jalan-jalan ke mana?" tanya Amora dengan penuh antusias.

"Kita minta pendapat ke yang lain dulu," kata Angelo yang membuat Amora menaikkan sebelah alisnya.

"Yang lain siapa?" tanya Amora bingging.

"Nabilla, Galen sama Kevin," jawab Angelo.

"Oh mereka, gua kira jalan-jalan berdua," dengkus Amora yang merasa sedikit kecewa.

"Engga, kita jalan-jalannya bareng-bareng aja biar seru," ujar Angelo sambil mengacak gemas rambut Amora.

Seketika Amora menjadi tak napsu makan, bukan karna ia tak ingin jalan-jalan bersama ketiga sahabatnya—bukan, Amora sangat menginginkan itu apalagi kembalinya Nabilla membuatnya merasa begitu ssnang, tapi masalahnya Amora rindu untuk menghabiskan waktu berdua dengan Angelo saja tanpa ada yang mengganggu.

Ah! Amora sangat mengharapkan itu, tapi yasudah lah.

"Izin ke kak Farren dulu, yok!" ajak Angelo sambil berdiri dari duduknya. Amora mengiyakan dan mengekor Angelo dari belakang.

Sesampainya di rumah, Amora melihat Farren dan Evelyn yang sedang menonton acara televisi. Amora dan Angelo mendekat pada mereka untuk meminta izin.

"Kak!" panggil Amora.

Farren dan Evelyn menoleh "apa?" tanyanya berbarengan, mengundang tawa geli dari Amora dan Angelo.

"Izinin Amora buat ikut jalan-jalan sama yang lain yah," pinta Amora memohon.

"Duduk sini dulu," titah Farren sambil bergeser dan menepuk tempat kosong di tengah antara ia dan istrinya.

Amora menurut dan duduk di tengah-tengah antara kakak dan kakak iparnya itu, sedangkan Angelo duduk di kursi sebelahnya.

"Kalian mau jalan-jalan ke mana?" tanya Farren pada Angelo bukan pada Amora.

Angelo yang mengerti langsung menjawab, "gimana yang lain aja kak," jawabnya.

"Kakak bakal ngizinin Amora ikut kalo tempatnya aman," jelas Farren membuat Amora menatap pada dirinya.

"Kalian mau nginep, kan?" tambahnya yang diangguki oleh keduanya.

"Ke Villa milik papah Kakak aja, gimana?" tanya Evelyn memberi saran.

"Kalo di Villa 'kan udah pasti aman," jelas Evelyn pada suaminya agar saranya kini diiyakan untuk mengizinkan Amora ikut pergi.

Farren menoleh pada Angelo, "gimana? Mau?" tanyanya.

"Mau kalo gratis," jawab Angelo sambil cengegesan dan langsung mendapatkan lemparan bantal dari Amora.

"Iya deh iya," balas Farren yang dibalas cengiran oleh Angelo.

"Diizinin 'kan, kak?" tanya Amora memastikan.

"Iya kakak izinin, asal jangan bandel di sana," titah Farren layaknya seorang ayah yang menghawatirkan anaknya.

"Iya kak, engga!" balas Amora dengan senang.

"Makasih, kak!" tambahnya sambil memeluk singkat Farren dan Evelyn lalu menarik Angelo pergi ke kamarnya untuk membantunya membereskan barang yang akan dibawa.

.
.
.
.

Kini Amora dan yang lain tengah berkumpul di kamar Angelo, mereka sedang membicarakan tentang rencana besok.

"Besok mau bawa mobil atau motor?" tanya Galen langsung.

"Mobil aja deh, motor lo berdua biar di simpen di rumah gua dulu nanti kita pake mobil gua," ujar Angelo yang disetujui oleh semuanya.

"Kita mau di sana berapa hari?" Kini Nabilla yang bertanya.

"Empat hari tiga malem, gimana? Setuju gak?"

"Gua setuju-setuju aja," kata Galen yang sudah nemplok di pundak Amora.

Angelo yang melihat itu langsung menarik Amora dan meletakan di pangkuannya membuat Galen langsung terjatuh.

"Bangsat!" umpat Galen dengan kesal.

"Lo berdua setuju?" tanya Angelo. Menatap Nabilla dan Kevin yang tengah duduk berdampingan itu dengan tatapan tak suka.

"Gimana? Setuju?" Kevin malah ikut bertanya pada Nabilla.

"Setuju aja gua mah," sahut Nabilla yang diangguki oleh Kevin dan Angelo.

Namun entah kenapa rasanya Angelo seperti terbakar, apakah ia sedang merasakan cemburu? Dan apa Nabilla memang benar-benar menyukai Kevin? mengapa Nabilla tidak menyukainya? Mengapa semua pertanyaan itu masih belum ia dapatkan jawabannya? Mengapa jika ia menyukai Nabia itu malah akan membuat persahabatannya kembali hancur? Dan kenapa jika Kevin tidak? Bukankah itu begitu sangat aneh?

Sedangkan Amora sedari tadi menahan sesak ketika Angelo memeluknya begitu erat, dirinya tau mengapa Angelo melakukan itu, dirinya tengah dijadikan pelampiasan kekesalan pemuda yang tengah merasa cemburu itu.

Bukakankah itu terlihat sangat jelas jika Angelo tengah merasa cemburu? Apalagi saat ini Nabilla tengah bercanda bersama Kevin. Namun mengapa rasanya begitu sakit ketika melihat orang yang kita cintai tengah terluka? Ah! Amora kini merasa serba salah.

"Mor! udah malem tidur gih," titah Galen sambil mencoba menarik Amora agar terlepas  dari Angelo.

Angelo tersadar dan langsung melepaskan pelukanya, dirinya baru sadar jika pelukannya pada Amora begitu erat.

"Maaf," lirih Angelo pelan tepat di telinga Amora.

Amora mengangguk dan beranjak, diikuti oleh Nabilla yang sekarang ikut menginap lagi di kamar Amora.

"Selamat malam, Mor." ucap Galen sambil mengusap kepala Amora.

"Selamat tidur, Mor." Kevin ikut mengusap kepala Amora.

"Mimpi indah," ucap Angelo sambil mengecup singkat kening Amora.

Amora tersenyum tipis ketika merasakan keterpaksaan ketika Angelo melakukan itu, tidak seperti Galen dan Kevin yang memang tulus dan niat.

"Bye," balas Amora yang langsung berlalu pergi bersama Nabila.

▪︎▪︎▪︎

•|part dibuat tanggal: Sabtu 22 Desember 2018.
•|part direvisi tanggal: Kamis 11 Januari 2024.

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐚𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now