'•07|FG🌺

17.8K 838 26
                                    

"Makanya jadi cewek jangan cengeng," sindir Angelo sambil merapihkan kembali kotak P3K.

"Kenapa? Lo gak suka?" tanya Amora dengan emosi.

Angelo duduk menyila di atas kasur. "Apa-apa nangis, luka dikit nangis, jatoh doang nangis," cibir Angelo.

Amora bangun, ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya, menatap Angelo dengan tatapan tajam, sedangkan Angelo menatap Amora dengan dingin.

"Bego lo! nyebelin banget sih
kampret, gua benci lo Bapakanya monyet!" Amora menjambak Rambut Angelo dengan sangat kesal-membuat Angelo benar-benar merasa kesakitan.

"Woy, Ibunya monyet! lepas sakit nih," perintah Angelo sambil mencoba menahan kedua tangan Amora agar berhenti menjambak rambutnya.

"Gua benci lo kutil Anoa!" Amora kembali menjambak rambut Angelo, membuat kepala pemuda itu ke depan dan ke belakang, hingga akhirnya Angelo kehilangan keseimbangan dan membuatnya terjatuh ke bawah dengan Amora yang ikut terjatuh di atasnya.

"Pantat gua anjir!" ringis Angelo kesakitan, tapi kedua tangannya menahan tubuh Amora agar tidak terjatuh ke lantai.

"Coba bangun Mor, pantat gua sakit nih," pinta Angelo.

"Bodo amat, gua lagi pw!" tolak Amora dengan sengaja.

"Mora, lo berat!"

"Kemarin lo bilang gua gak berat!" kata Amora dengan penuh kekesalan.

"Sumpah Mor, pantat gua beneran sakit," jujur Angelo sambil meringis.

Amora menggeleng, masih enggan untuk turun dari tubuh Angelo.

"Kalo lo gak mau turun, gua bakal-"

"Gelo! berenti haha ... geli woy kampret haha .... " Amora tertawa ketika Angelo mengelitik perutnya.

"Rasain lo!" ucap Angelo puas.

"Haha ... berenti Jelo! gua gak bisa napas-hahaha ...." Amora terus saja tertawa akibat merasa geli.

"Jelo-haha-gua- haha ... gak bisa-haha ... napas, sialan!" Amora mencoba melepaskan diri dari Angelo, tapi sialnya gagal. Pemuda itu menolak untuk melepaskanya, hingga tanpa diduga tiba-tiba Amora pingsang membuat Angelo seketika cemas sendiri.

"Mora!" panggil Angelo ketika Amora tidak sadarkan diri.

"Mora ... Mora!" Angelo menepuk pelan pipi Amora, tapi gadis di hadapannya tidak juga bangun.

"Amora bangun, Mora!" Seketika Angelo semakin merasa khawatir, dirinya menyesal karna tidak mendengarkan Amora yang sedari tadi memintanya untuk berhenti.

"Mora maafin gua ...." Angelo memeluk tubuh Amora yang tidak sadarkan diri itu dirinya menyesal dan bahkan sangat menyesal. Angelo sungguh terlalu bodoh, mengapa ia malah melakukan itu jika akhirnya akan seperti ini.

"Mora bangun, maafin gua." Angelo menangis dengan terus menguncang tubuh Amora.

"Amora jangan tinggalin gua, Amora ...." Angelo terus saja menguncang tubuh Amora.

"Bha-bhahaha ...." Amora tiba-tiba tertawa dengan kencang, dirinya sudah tidak bisa menahan diri untuk tetap menjahili Angelo, kecemasan dan tangisan Angelo berhasil membuatnya tak kuat menahan tawa.

"Kok lo lucu banget sih kalo nangis," ejek Amora sambil mencubit kedua pipi Angelo.

Sedangkan Angelo kini hanya bisa menatap Amora dengan penuh tak percaya, apa tadi Amora mengerjainya? Membuatnya hampir mati karna menghawatirkan gadis yang sialnya malah mengerjainnya itu.

"Lo ngerjain gua?" tanya Angelo dengan nada yang berubah dingin.

"Iya, haha ..." Amora kembali tertawa tanpa memperdulikan Angelo yang sepertinya akan menjadi marah.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now