'•08|FG🌺

15.2K 810 30
                                    

Setelah selesai makan siang Amora kembali ke kamarnya, meskipun awalnya ada perdebatan tentang siapa yang membawa Amora ke kamar hingga Amora yang meminta Galen untuk membawanya ke kamar, tapi Angelo terus saja memaksa jika dia yang akan membawa Amora dan berakhir dengan Farren yang membawa Amora ke kamar.

"Lo semua mending keluar dari kamar Gua!" usir Amora dengan ketus.

Amora sedang merasa sangat kesal, Amora tidak melarang para sahabatanya untuk di kamarnya bahkan membuat kamarnya seperti kapal pecah pun ia masa bodo-biasanya juga seperti itu, tapi sekarang berbeda karna di antara mereka Ada Sandra yang diajak oleh Angelo.

"Mor!" panggil Angelo.

"Paan sih? Lo juga keluar deh!" Amora menatap Sandra tajam begitu pun sebaliknya.

Bagaimana dia tidak marah orang yang sangat ia benci sekarang tengah berada di kamarnya.

"Kalo lo mau ngusir gua langsung ke gua jangan ke yang lain!" kata Sandra dengan wajah kesalnya.

"Lah, lo nyadar kalo lo gua usir?" tanya Amora yang mencoba untuk tetap tenang.

"Lo kira gua gak tau maksud dari ucapan lo itu?" Sandra melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalo lo tau, kenapa gak keluar?" Amora berbicara dengan tenang.

"Lo ngajak gua ribut?" Sandra mendekat pada Amora dan selanjutnya yang terjadi adalah Amora dan Sandra yang saling menjambak.

"Lo udah ngambil Angelo dari gua, bangsat!"

"Lo yang udah ngambil bukan gua, taik!"

Galen, Kevin dan Angelo mencoba menghentikan aksi jambak-jambakan itu, meski akhirnya mereka yang kena imbasnya-terkena pukulan oleh Amora dan Sandra.

"Kenyataanya gua lebih milih buar misahin ayam yang lagi ribut dari pada misahin cewek yang lagi ribut, kekuatan mereka lebih kuat dari kekuatan cowok, Bro!" kata Galen yang tidak tau situasi.

"Woy, bantuin!" titah Kevin dengan kesal.

"Bangsat!

"Monyet!

"Idiot!"

"Taik!"

"UDAHHHH!" Angelo berteriak, tapi tetap saja percuman, sekeras apa pun dirinya berteriak dua gadis di depanya ini sama-sama keras kepala.

Tidak ada pilihan lain-Angelo langsung menarik tubuh Amora dan mengangkatnya seperti karung beras.

"Lo berdua urus Sandra, gua mau urus Amora dulua" perintah Angelo dan langsung membawa Amora pergi.

▪︎▪︎▪︎

"Ngapin lo ajak dia ribut?" tanya Angelo sambil mengobati wajah Amora yang sepertinya tercakar oleh Sandra.

"Gua gak ngajak dia ribut, dia sendiri yang mulai!" jawab Amora ketus dengan menatap pada yang lain.

Angelo membawa Amora hingga lumayan jauh dari rumah mereka dan di sinilah mereka, di bukit tinggi dan duduk di atas atap mobil.

Angelo menatap netra Amora yang sembab karna menangis.

"Kenapa lo bawa gua? Kenapa bukan Sandra yang lo bawa?" Amora bertanya tanpa menatap pada Angelo.

"Gua di depan lo, Mor. bukan di samping lo, jadi tatap gua!"

"Gua lagi benci natap lo!"

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang