'•12|FG🌺

13.6K 723 4
                                    

"Woy, kampret! jangan lari lo," teriak Amora dengan wajah yang sudah merah menahan kesal pada Galen yang sudah membuat tidurnya terganggu, padahal Galen sendiri yang meminta Amora semalam untuk menemani Galen bercerita di telepon.

"Kalo bisa kejar gua," ledek Galen sambil terus berlari.

"Dasar badak idiot!" teriak Amora membuat para murid menatap aneh padanya.

"Gua ceburin lo di kolam hiu!" ancam Amora tapi Galen tidak takut, ia terus berlari dan sesekali mengejek Amora membuat gadis itu semakin kesal padanya.

Amora menghentikan larinya, ia sudah tidak kuat lagi mengejar Galen, terik matahari membuat kepalanya pusing dan bahkan Amora merasa jika ia sedang dibakar idup-idup.

"Anjir neraka bocor!" pekik Amora sambil mengelap keringat yang membasahi wajahnya.

Amora menatap ke sekeliling, mencari keberadaan Angelo dan Kevin yang bisa Amora jadikan kendaraan untuk mengendongnya ke kelas.

Tak lama netranya melihat Angelo yang tengah berjalan di koridor kelas, Amora tersenyum puas.

"ANG—gelo ...." Amora yang awalnya berteriak seketika mengecilkan suaranya ketika ia melihat Maura yang tiba-tiba muncul dan berdiri di samping Angelo.

"Ga jadi deh," gumam Amora sambil duduk di pinggir lapangan.

Amora tidak tau ke mana Galen berlari karna Amora sudah tidak melihat Galen lagi, mungkin saja Galen tertelan bumi.

"Ngapain di sini?"

Amora menoleh dan mendapatkan Angelo yang sedang duduk di sampingnya dan juga Ada Maura.

"Nunggu firaun balik dari acara wisuda di kampusnya," jawab Amora sambil mengelap keringatnya.

"Lo abis ngapain, Mor? kok keringetan banget?" tanya Maura.

"Abis lomba balap karung," jawab ngasal Amora.

"Maura nanya serius nyet!" dengkus Angelo.

"Gua juga serius setan!" Amora membalas dengan menekan setiap katanya.

"Ngapin sih lo ke sini? ah! Ganggu gua lagi ngintip mimi peri lagi boker aja!" gerutu Amora kesal lalu berdiri dari duduknya, berniat untuk pergi tapi baru juga berdiri dirinya sudah seperti orang mabok.

"Lo gapapa?" tanya Angelo dengan wajah cemasnya.

"Gak usah tanya lo Gapapa kalo lo sendiri udah liat dengan mata lo sendiri kalo Amora lagi kenapa-napa!" gertak Galen tiba-tiba yang entah dari mana munculnya.

"Bawa gua ke UKS, Len!" pinta Amora sambil memegang kepalanya yang pusing tujuh samudra.

"Lo mabok micin, Mor?" tanya Galen, bersiap untuk mengendong Amora tapi ditahan oleh Angelo.

"Gua aja yang bawa," kata Angelo lalu mengendong Amora menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Angelo membaringkan Amora brangkar UKs.

"Waktu pagi lo gak sarapan  yah?" tanya Angelo.

"Sarapan kok," jawab Amora.

"Terus kenapa lo bisa kaya gini?"

"Gua kaya gini gegara ngejar Galen yang udah ganggu tidur nyenyak gua!"

"Lo tidur di kelas?" tanya Angelo seolah minta penjelasan.

Amora mengangguk mengiyakan.

"Gegara?"

"Semalem Galen minta gua buat nemenin dia teleponan, gua gak tau sampai jam berapa karna gua udah ketiduran dan gegara itu gua jadi kurang tidur, terus gua ngelanjutin tidur yang tertunda itu di kelas," jelas Amora dengan terus terang.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang