'•44|FG🌺

11.2K 646 61
                                    

"Muka lo pucet, lo sakit?" Amora yang tengah melamun itu seketika terkejut saat di depannya ada Daniel yang tengah menatapnya dengan tatapan cemas.

Cemas? Ah! Amora tidak mempercayai itu, sangat-sangat tidak percaya.

"Gua gapapa," jawab Amora sambil mengeser duduknya ketika Daniel tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Muka lo pucet gini dan lo bilang gapapa?" Daniel mengelus pipi Amora dengan tatapan tak percaya.

Amora memalingkan wajahnya guna menghindar dari tangan Daniel.

"Ada perlu apa lo ke sini?" tanya Amora yang sudah merasa malas pada pemuda di sampingnya ini.

"Jadi milik gua Mor," pinta Daniel hingga membuat Amora membulatkan matanya karna terkejut.

"Lo gila aw—" saking terkejutnya membuat lengan Amora terpentok meja.

"Apa sakit?" Bukan Daniel yang bertanya tapi pemuda yang kini sudah membawa Amora ke dalam pelukannya—Kevin.

"Jangan harap lo bisa deketin Amora!" Kevin memberi peringatan dengan netra yang menatap tajam pada Daniel.

"Ayolah, Vin! Jangan larang Amora buat deket sama siapa pun," kata Daniel dengan tenang.

"Gua gak ngelarang Amora buat deket sama siapa pun, tapi gua larang Amora buat deket sama lo!" balas Kevin dengan tatapan yang semakin tajam, sedangkan raut wajahnya terlihat begitu datar.

"Dengan alasan apa lo larang Amora buat deket sama gua?" tanya Daniel.

"Terlalu banyak alasan yang nantinya bisa bikin Amora terluka, salah satunya sikap lo yang seenaknya itu!" jelas Kevin yang langsung membawa Amora pergi, tak perduli dengan apa yang akan Daniel ucapan karna sekarang ia hanya menghawatirkan Amora saja.

"Tangan lo masih sakit?" tanya Kevin setelah mereka sudah berada di depan kelas Amora.

"Udah gak sakit," jawab Amora.

"Jangan bilang Angelo sama Galen yah, kalo lo bilang mereka bakal matiin Daniel karna berani ngedeketin lo lagi," pinta Kevin yang diangguki oleh Amora.

"Lo gapapa 'kan, Mor?" tanya Kevin lagi sata sadar jika wajah Amora yang terlihat pucat.

"Gua gapapa, udah yah gua masuk ke kelas, bye!" Amora melambaikan tangannya pada Kevin dan berlalu masuk.

"Vin!" panggil Amora, kembali berdiri di pintu masuk hingga membuat Kevin yang sudah berlalu pergi itu kembali menghentikan langkahnya.

"Makasih," ucap Amora, tersenyum pada Kevin dan kembali masuk ke dalam kelas.

"Lo terlalu berharga buat kembali patah hati lagi Mor," gumam Kevin lalu berlalu pergi.

▪︎▪︎▪︎

Seharian ini Amora merasa tubuhnya begitu lemas bahkan kepalnya sedari tadi terasa pusing, sebisa mungkin Amora memilih terlihat baik-baik saja agar tidak ada orang mencemaskannya.

"Mora!" panggil Nabila.

"Bentar lagi selesai," balas Amora yang tetap fokus mencatat.

"Gua sama Angelo mau mampir ke kafe yang baru buka itu, lo mau ikut?" tanya Nabilla yang sudah di samping Amora.

"Amora harus ngurusin dua marmut gua dulu jadi dia gak bisa ikut," jawab Galen yang baru saja kembali setelah menyelesaikan panggilan alamnya.

Amora menatap Galen dengan tatapan seperti bertanya "apa yang lo maksud?" Namun Galen hanya menatap Amora datar dan beralih pada Nabilla.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now