'•06|FG🌺

19.9K 899 4
                                    

Sudah dua hari Amora merasakan Bad mood, Uring-uringan tidak jelas dan semua yang orang lain lakukan selalu salah di mata Amora-termasuk Angelo. Selama dua hari Amora hanya menggurung diri di kamar tanpa bicara sama siapa pun, bermain ponsel hingga tengah malam itu yang Amora lakukan, makan tidak napsu, tidur tidak pernah nyenyak, Amora cuman butuh mood maker tapi yang selalu muncul malah Kebanyakan mood breaker.

Tidak biasanya Amora seperti ini, bahkan Farren atau pun Angelo merasa aneh pada Amora yang mendadak seperti ini.

"Amora!"

Amora menoleh ke arah balkon dan mendapatkan Angelo dengan dua kantung kresek di tangan pemuda itu.

Amora kembali menenggelamkan kepalanya pada bantal, dirinya terlalu malas untuk berbicara pada Angelo.

Angelo menatap pada meja-di sana ada empat kantung belanja yang sempat ia bawa, ia meletakan kantung belanja yang ia bawa bersama belanjaan yang lain-yang belum dibuka oleh Amora.

"Jalan-jalan yuk," ajak Angelo sambil mengelus rambut Amora.

Amora menggeleng.

"Kita ke ragunan liat monyet."

"Gua ga mau!"

"Gua gak mau lo jadi aneh kaya gini, sekarang kita keragunan liat monyet!" Angelo mengangkat Amora seperti karung beras, tidak peduli pada Amora yang sedari tadi memukuli punggungnya dengan keras.

"Kak! Gua izin bawa Amora jalan-jalan yah," kata Angelo pada Farren yang sedang meminum kopi di meja makan.

"Amora gak ganti baju dulu?" tanya Farren.

Angelo menatap pakaian Amora, ternyata gadis yang tengah ia gendong ini masih mengunakan piama tidur.

"Gak usah deh Kak, takut ragunannya keburu tutup," ujar Angelo.

"Lo mau keragunan?" tanya Farren tidak percaya.

"Iya kak, mau liat keluarga monyet," sahut Angelo sambil nyengir.

"Lo sodaranya," cibir Farren.

"Dan lo Bapaknya, Kak" balas Angelo lalu ngacir.

"Kampret!"

▪︎▪︎▪︎

"Gua bilang gua gak mau, Jelo!"

"Mor, gua gak suka lo kaya gini, kembali jadi cewek manja yang sering gua liat, ngerti!"

Angelo membawa Amora masuk ke dalam ragunan, melihat berbagai macam binatang yang mereka lewati.

"Mau liat sodara lo gak?" tanya Angelo.

"Sodara gua?"

"Iya."

"Siapa?"

"Monyet."

"Kampret lo! Itu sodara lo, bego!"

.
.
.

Angelo dan Amora berangkat saat jam dua siang berarti mereka di ragunan sudah hampir empat jam, hingga tanpa terasa hari sudah mulai gelap.

"Pulang yuk," ajak Angelo.

"Ayok deh! gua udah cape jalan-jalan mulu," kata Amora.

"Kaki lo pegel?" tanya Angelo.

"Dikit."

"Yaudah sini gua gendong." Angelo membungkukkan tubuhnya dan hanya dalam tiga detik Amora sudah nemplok di punggung Angelo.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now