'•32|FG🌺

12.2K 699 22
                                    

"Ayo pulang." Sebuah tangan kekar terulur tepat di depan Amora yang sedang duduk santai di halte bus.

Tanpa menjawab Amora langsung menerima uluran tangan tersebut dan berjalan mengikuti Angelo menuju mobil pemuda itu.

Jika saja Galen tidak memaksanya menunggu Angelo yang akan menjemputnya itu, sudah dipastikan sekarang Amora sudah berada di tengah perjalanan menuju rumah.

"Maaf lama, tadi gua anter Maura pulang dulu," kata Angelo dengan mata fokus pada jalan di depannya.

"Gapapa," balas Amora tanpa mengalihkan pandangan dari jenela samping.

"Mora!" panggil Angelo.

"Apa?"

"Apa karna gua deket sama lagi sama Maura, lo jadi berubah?" tanya Angelo dengan sesekali menoleh pada Amora yang tengah membuang muka itu.

"Langsung pulang aja yah, gak usah mampir ke tempat lain dulu," titah Amora yang memilih menghindar dari pada menjawab pertanyaan dari Angelo.

"Kenapa harus ngalihin topik?" tanya Angelo sambil menghentikan mobilnya karna lampu merah.

"Lo berhak deket sama siapa aja, Jelo," kata Amora yang kini menatap pada Angelo.

"Tapi gua gak suka liat lo deket sama cewek lain, karna setiap kali lo deket sama cewek lain lo selalu lupa kalo ada gua, lo selalu menomor satukan dia yang lagi deket sama lo ketimbang gua, gua seketika dibuang dan dianggap gak ada sama lo," jelas Amora dengan pandangan yang berubah kosong.

Angelo mengusap kepala Amora lembut, "lo salah paham, gua gak pernah ngebuang lo apa lagi nganggep lo gak ada, lo prioritas utama gua Mora, lo cewek ke dua yang gua utamain setelah bunda dan lo tau itu Mora," balas Angelo tanpa mengalihkan pandangannya dari Amora, berharap gadis itu percaya pada ucapannya.

"Nyatanya sekarang gua udah gak percaya lagi sama ucapan lo, apa yang lo ucapin dan lo lakuin sama gua itu udah gak sama kayak dulu lagi, sekarang lo berubah semenjak kenal Maura! Maaf, gua bukan bermaksud buat nyalahin Maura tapi di sini gua tau betul perbedaanya ketika lo deket sama Nabilla dan Maura. Perbedaanya jelas beda banget dan itu yang buat gua gak suka kalo lo deket sama cewek lain termasuk Maura!"

Angelo kembali menjalankan mobilnya ketika lampu telah berubah menjadi warna hijau, Angelo tidak lagi membalas ucapan Amora, membuat Amora hanya bisa menghela napas dan kembali membuang muka.

▪︎▪︎▪︎

"Makan atau gua yang makan?" tanya Galen pada Amora yang tetap melamun tanpa menyentuh makan siangnya sedikit pun.

"Mora!" seru Galen sambil menguncang bahu Amora pelan.

"Eh?" Amora tersentak, menatap Galen dengan wajah bodohnya.

"Kayanya kalo lo lagi sama gua lo gak pernah keliatan bahagia, Mor. Lo selalu keliatan sedih, galau dan bete kalo lagi sama gua. Kenapa?" Galen bertanya seraya memperhatikan Amora yang duduk di depanya.

"Bikin gua bahagia, Len. Gimana pun caranya bikin gua bahagia," mohon Amora sambil menggenggam erat kedua tangan Galen.

Galen menjauhkan tangannya dan beralih menjadi dirinya yang menggenggam.

"Bikin lo bahagia itu tujuan utama gua!" kata Galen yang langsung membawa Amora pergi, persetan dengan makanan yang belum dibayar, dirirnya sudah sering ngutang pada ibu kantin.


.
.
.

Dengan ide konyol Galen tapi begitu cemerlang akhirnya mereka bisa membohongi satpam yang sedari tadi terus mengintrogasi mereka yang tiba-tiba menyuruh membuka gerbang.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now