'•50|FG🌺

12.2K 699 58
                                    

Angelo tengah berdiri di balkon kamarnya, menikmati angin malam yang berhembus pada wajahnya. Netranya memperhatikan beberapa pasangan yang tengah berduaan di Villa bawah sana, Angelo tersenyum miris ketika ingat jika kini Nabila tengah menyukai orang lain, jika begitu apa ia harus melupakan Nabilla? Bagimana caranya? Sedangkan ia menyukai Nabilla bukan sebulan dua bulan saja, tapi sejak dulu dan untuk melupakan perasaannya pada Nabilla tidak mungkin segampang itu.

Angelo menghela napas, kemudian kembali masuk ke dalam kamar. Melihat kedua sahabatnya yang sedang bermain PS dan melewatinya begitu saja, dirinya tidak ada niatan untuk mengganggu keduanya, ia memilih untuk berjalan-jalan sebentar—menenagkan hati dan pikiranya agar tak selalu tertuju pada Nabilla, tapi sial niatnya itu tidak berguna ketika Angelo melihat Nabilla yang tengah duduk sendirian di ayunan.

Angelo berjalan mendekat ke arah Nabilla, kembali merasakan senang ketika di dekat orang yang dirinya sukai—ralat dirinya cintai.

"Belum tidur?" tanya Angelo berbasa-basi.

Nabilla menoleh, "belom ngantuk," jawabnya sedikit menoleh sebelum Nabilla kembali menatap ke arah depan.

"Kenapa gak ngajak Kevin?" tanya Angelo lagi, dirinya tak ingin berhenti mengobrol dengan Nabilla.

"Dia lagi main ps dan lo tau itu, kan?" balas Nabilla sedikit sebal namun itu membuat Angelo terkekeh melihatnya.

Angelo mengacak rambut Nabilla dengan gemas. "Maaf, risi yah?" tanya Angelo.

"Lo ngapin di sini?" tanya Nabilla.

"Nemenin lo," jawab Angelo.

Nabilla tak lagi menyahut, ia memilih diam dengan netra yang kini menatap langit.

"Entah kenapa gua masih gak percaya aja kalo lo suka sama Kevin," ucap Angelo tiba-tiba, membuat Nabilla refleks menoleh menatap Angelo dengan tatapan bingung.

"Gua gak peduli lo mau percaya atau engga, tapi yang jelas ini kenyataan kalo gua suka sama Kevin," jelas Nabilla seraya kembali menatap ke depan.

"Kenapa bukan gua yang lo suka? kenapa harus Kevin?" tanya Angelo.

Nabilla kembali menoleh pada Angelo, "gua balikin, kenapa bukan orang lain yang lo suka? kenapa harus gua?" kata Nabila dengan wajah tenangnya.

"Karna gua cinta sama lo Billa—"

"Gua juga gitu! Karna gua cinta sama Kevin! Mau sampai kapan lo ngejar gua yang notabanenya lagi ngejar orang lain? Lo harusnya berenti ngejar gua dan nengok ke belakang, karna sedari dulu ada orang yang lagi cinta sama lo melebihi rasa cinta lo ke gua! Stop ngejar gua dan coba buka mata lo itu, liat siapa yang selama ini yang sangat amat menginginkan lo dan berharap lo juga punya perasaan sama dia!" kata Nabila dengan suara yang bergetar—menahan rasa sakit selama mengatakan itu semua.

Sejujurnya terasa berat untuk mengatakannya, tapi Nabilla tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menyuruh Angelo melupakan perasaanya pada dirinya.

"Gua balik ke dalem dulu," pamit Nabilla seraya beranjak dari tempatnya, berniat untuk pergi tapi langkahnya terhenti ketika melihat Amora yang tengah berdiri tak jauh darinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Maaf, gua gak bermaksud Mor," ucap Nabilla lalu kembali melangkah.

"Lo seharusnya gak perlu ngelakuin itu! Rela nahan sakit cuman buat bikin gua bahagia, gua 'kan udah bilang kalo lo gak perlu ngelakuin itu! Gua gak masalah kek gini," kata Amora dengan suara kecil namun masih bisa di dengar oleh Nabilla.

"Lo harus percaya sama gua, Mor. Apa yang gua lakuin itu sepenuhnya buat lo, jadi lo diam aja dan tunggu hasilnya," balas Nabilla yang kini kembali melanjutkan langkahnya.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 𝐆𝐨𝐚𝐥𝐬.✔Where stories live. Discover now