13

2.8K 257 64
                                    

Alika memijat pelipisnya, berharap hal itu bisa mengurangi rasa sakit di kepalanya. Hari ini Alika berangkat ke kantor naik angkutan online. Ia tidak bertegur sapa dengan Vio sejak kejadian semalam. Alika memilih berangkat ke kantor sebelum Vio keluar kamar dan hanya mengabarkan pada Vio keberangkatannya lewat WA. Vio bahkan belum membalas pesan darinya. Dan ini sudah jam sepuluh pagi.

Alika tahu apa yang ia lakukan adalah kekanakan. Tapi, ia belum siap untuk menghadapi Vio pagi ini. Nanti sore, Alika sudah bertekad untuk memperbaiki semuanya dengan Vio.

"Al, apa kau tahu gosip hari ini?" Celia setengah berteriak dari tempat duduknya pada Alika. "Ada sedikit hubungannya dengan Aksa."

Mendengar nama Aksa disebut, Alika sedikit menegakkan tubuhnya. "Gosip apa?" tanyanya tidak terlalu bersemangat.

Celia berjalan menuju ke tempat duduk Alika sambil membawa ponselnya. Ia duduk di depan Alika dan memperlihatkan ponselnya. "Bacalah, berita ini baru keluar tadi pagi."

Alika meraih ponsel Celia dan membaca berita online yang ada di sana.

Manajer Gladis Danika, super model terkenal yang juga mantan tunangan aktor tampan Aksa Devian mengumumkan pertunangan Sang Model dengan peraih Aktor Terbaik Festival Film tahun ini, Marco Stanley. Mereka dikabarkan akan segera melangsungkan pernikahan setelah Marco menyelesaikan syuting film terbarunya.

Alika menyudahi berita yang baru separuh di bacanya itu. "Dimana letak hubungannya dengan Aksa? Itukan mantan pacarnya saja."

"Ck, kau ini ketinggalan berita, Al." Celia berdecak setengah kesal. "Gladys itu selingkuh dengan Marco saat masih menjadi tunangan Aksa. Baru beberapa bulan putus dengan Aksa dia sudah bertunangan dengan Marco. Dan... Yang aku dengar, Marco merebut peran utama di film terbarunya itu dari Aksa karena permintaan Gladys."

"Jadi maksudmu, Aksa dikhianati dua kali?" Alika bertanya lagi. "Pertama saat Gladys selingkuh dan kedua saat Marco merebut peran utamanya di film?"

"Cerdas!" Celia mengangguk mantap. "Dan sejak itu kabarnya karier Aksa sedikit merosot. Dia seperti sengaja menghilang dari publik. Tidak muncul dimana-mana."

Alika menatap foto wanita cantik memakai gaun malam berwarna hitam di ponsel Celia, foto Gladys. Sebagai model terkenal, wajar jika penampilan Gladys sangat sempurna. Lelaki mana yang akan bisa menolak pesonanya?

"Tapi, kenapa dia mengkhianati Aksa?" Alika tak kuasa menahan rasa penasarannya. "Maksudku, Aksa tampan, kaya dan juga terkenal. Apalagi yang kurang dari dirinya?"

Celia mengambil ponselnya dari depan Alika. "Menurut berita yang beredar, Marco adalah anak salah satu konglomerat terkenal. Sementara Aksa, sebelum menjadi aktor, dia bukan siapa-siapa. Aku rasa, Gladys tidak menyukai latar belakang kehidupan Aksa."

"Gladys ini wanita yang egois," Alika berucap tanpa sadar.

Celia berdiri dan menatap Alika. "Gladys hanya realistis, Al. Dia cantik, kaya dan sempurna, jadi dia merasa perlu mencari yang sempurna juga, dalam segala hal."

Saat Celia sudah kembali duduk di kursinya dan kembali menekuni pekerjaannya, Alika masih memikirkan berita yang di bacanya tadi. Apa yang dirasakan Aksa saat ini? Sudahkah dia mendengar kabar itu?

Pengkhianatan adalah hal yang menyakitkan, apalagi jika dilakukan oleh orang yang paling kau cintai dan paling kau percaya. Alika tahu pasti seperti apa rasa sakitnya. Ia meraih ponselnya dari dalam tas. Ia sudah hendak memencet nomor Aksa tetapi mengurungkan lagi niatnya.

Jika Aksa ingin berbagi ataupun memerlukan dirinya, dia pasti menelepon, kan? Jika tidak, berarti Aksa dapat mengatasi sendiri masalah ini. Alika memilih menekuni lagi pekerjaannya.

Dewi Cinta [Selesai]Where stories live. Discover now