#21 - Taman Hiburan

2.9K 332 96
                                    

JADI tiap chapter Singto dan Arthit/Krist semuanya terinspirasi dari lagu ini
👇👆
🎵 Gayoon 4minute ft. Yoseob Beast - If I have a Lover

Ini lagu favorit aku bangettttt
😆😆😆
.

"Sudah siap?"

Arthit segera berlari mendekati Singto yang saat ini tengah menggulung lengan kemejanya. Arthit berdiri disamping pria tampan tersebut.

"Siap Phi.."

Singto menoleh kesamping. Ia terdiam melihat penampilan Arthit. Tidak ada yang aneh, hanya saja ada yang berbeda. Arthit memakai kacamata aviator membuatnya sekilas makin mirip dengan Arthit. Seketika ia teringat dengan Arthit, sedikit senyuman terpancar diwajahnya.

"Kau mendapatkannya di kamar euh?" Tunjuk Singto pada kacamata yang dipakai Arthit.

Arthit mengangguk sebagai jawabannya.

"Ini punya adikmu?" Singto mengangguk. "Aku pinjam ya hehe.."

"Pakai saja jika kau suka.."

Arthit tersenyum lebar mendengarnya. Ia rasa, Arthit memiliki style fashion yang bagus.

"Ayo.." Ajak Singto sembari mengulurkan tangannya. Arthit ang mengerti pun menerima uluran tangan Singto dengan senyum malunya.

.

Kini mereka berada di sebuah taman hiburan, Arthit memandang takjub kesemua wahana. Ingin rasanya ia mencoba satu persatu wahana yang ada disana. Dengan bergandengan tangan mereka berjalan – jalan.

"Ingin naik apa dulu?" Tanya Singto.

Arthit bingung sembari mengetukkan jarinya yang bebas ke dagunya. Tampak imut dimata Singto. Mirip sekali dengan seorang bocah. Bola matanya bergerak – gerak menyapu keseluruh area taman bermain saat ini.

"Aku ingin naik itu dulu" Tunjuknya pada sebuah permainan roller coster. Singto menelan ludahnya.

"Kau yakin ingin naik itu? Tidak naik yang itu saja?" Tunjuk Singto pada sebuah wahana mangkok putar. Arthit menggeleng.

"Aku tidak ingin pusing dulu diawal permainan"

"Tapi roller coster sepertinya bukan permainan pembukaan yang baik. Aku takut nanti kau akan mual jika naik itu. Bagaimana kalau bumper car?" Tawar Singto.

"Tidak mau.." Arthit menggelengkan kepalanya sembari mencebikkan bibirnya.

Singto menghela nafasnya. Sepertinya Arthit sangat menginginkan permainan itu.

"Baiklah kita naik itu dulu" Pasrah Singto membuat Arthit bersorak gembira. Ia menyeret Singto dengan yang ogah – ogahan melangkahkan kakinya. Arthit menarik tangan Singto dengan begitu kuat dan penuh semangat. Singto menggelengkan kepalanya, sebahagia itukah Arthit?

Mereka antri membeli tiket masuk wahana roller coster, Arthit menampakkan wajah bahagianya. Senyumnya tak pernah luntur sedari tadi. Sedangkan Singto, jangan ditanya. Pria tampan itu sudah pucat dan lemas sembari menatap wahana mengerikan itu.

"P'Sing kenapa?" Tanya Arthit yang melihat Singto tampak terbengong.

"Huh? Tidak apa – apa kok" Singto tersenyum untuk menutupi ketakutannya.

"P'Sing takut naik wahana ini?"

"Tidak kok, siapa yang takut. Ini sepertinya menyenangkan hehe"

Arthit berdecak, ia tak percaya begitu saja dengan ucapan Singto. Cukup terlihat jika kekasihnya itu menatap ngeri pada wahana pilihannya.

"Jika P'Sing takut lebih baik kita pergi dari sini dan memilih wahana lain bagaimana?"

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Where stories live. Discover now