#38 - 2 Chapter Terakhir

3.9K 379 132
                                    

Haloo aku kembali :)

Ini bakalan jadi chapter terpanjang...semangat gaess Cinta Fitri (SingKit) dah mau tamat wqwqwq 

.

Malam harinya, Krist tidak bisa tidur. Sedari tadi ia hanya membolak – balikkan badannya saja. Ada sesuatu yang dipikirkannya.

Singto.

Satu nama itu sedari tadi membuat pikirannya resah. Krist tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Perasaannya tidak enak.

Krist meraih ponselnya, menghubungi nomor kontak Singto namun nomor tujuan sedang tidak aktif. Krist semakin kalut dalam pikirannya, ia menghubungi Mark.

"Halo paman.."

"Ya Krist..."

"Paman, apa P'Sing sedang bersamamu?"

"Singto? Dia pulang ke Kanchanaburi siang tadi"

"Pulang? Paman...apa kau melihat gelagat aneh dari P'Sing sebelum dia berpamitan?"

"Hmm..ya, dia sejak kemarin perilakunya aneh. Terkesan dingin dan datar. Kurasa itu karena dia sedang tertekan, ayahnya sedang kritis di rumah sakit. tapi tadi dia mengatakan padaku, jika dia ingin fokus pada ayahnya dan melepasmu. Apa yang terjadi Krist? Kalian bertengkar?"

"Ya kami sedang ada masalah. Paman, bolehkah aku minta tolong?"

"Apa Krist? Sebutkan saja.."

"Bisakah Paman menengoknya ke Kanchanaburi? Nomornya tidak aktif, aku takut terjadi sesuatu..."

"Baiklah besok aku akan melihatnya kesana..."

"Terima kasih paman.."

Krist menutup panggilannya. Ia turun dari ranjangnya. Mondar – mandir tak jelas.

"P'Sing...kuharap kau baik – baik saja.." Gumamnya.

.

.

Sementara itu di Kanchanaburi,di sebuah rumah minimalis namuntampak elegan, Singto sedang mencari sesuatu di dapurnya. Ia lapar namun tidak ada apa – apa didalam sana. Hanya ada makanan instant yang ternyata sudah basi didalam kulkasnya. Singto menghela nafasnya, sepertinya ia harus pergi membeli makanan untuk mengganjal perutnya.

Singto pun meraih kunci mobilnya, melajukan mobilnya menuju sebuah minimarket terdekat. Ia terlalu malas untuk pergi pusat perbelanjaan. Besok saja berbelanja semua kebutuhan. Ia juga malas untuk pergi membeli makanan diluar sana, terlalu jauh dari rumahnya. Sepertinya mie instant tidak terlalu buruk.

Selesai membeli makanan tersebut, Singto melajukan kembali ke kediamannya tanpa tahu jika ada seseorang mencurigakan mengamati gerak – geriknya sedari tadi.

Sesampainya di rumah, Singto turun dari mobilnya namun ada seseorang yang menepuk pundaknya. Sontak Singto menoleh dan...

Bugh!!

Seseorang itu memukul tengkuknya dengan sangat keras. Barang belanjaan dan apapun yang dibawa Singto pun terjatuh berserakan dihalaman rumahnya. Singto oleng, dia pingsan. Seseorang itu mengkap tubuhnya, dibantu dengan seorang lainnya, mereka mengangkat tubuh Singto dan memasukkannya ke dalam mobil.

Beruntunglah mereka saat itu kompleks rumah Singto terlihat sepi apalagi malam hari seperti ini. walaupun belum terlalu larut namun aktivitas warganya pastilah kebanyakan berada di dalam rumah.

****

Keesokan harinya, Mark bersiap untuk melakukan perintah Krist untuk menjenguk Singto. Ia juga cukup khawatir dengan keadaan Singto. Apalagi telpon terakhir mengatakan jika Singto sepertinya sedang kacau. Setelahnya, Singto tak ada kabar sama sekali.

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora