Special Chapter: Kehamilan Krist

4.7K 361 157
                                    

Ini hasil request dari kalian ya gaess, nih dah kubuatin chapter khusus kehamilan Krist tapi kubikin beda ga sesuai ekspektasi kalian. Sori kalo tydac memuaskan dan monmaap kalo isinya tydac bermutu... *hujat aja authornya, q gpp :(((

.

.

Singto memeluk bantalnya sembari berjalan menuju kamar anaknya. Ia membuka kamar tersebut, melihat Kong, anak sulungnya tidur pulas membuatnya tersenyum. Singto mendekati ranjang Kong dan duduk diranjang tersebut.

Singto mengelus rambut anaknya dengan sayang. Merasa terganggu, Kong terbangun. Ia mengucek matanya dan mengerjap menatap ayahnya.

"Daddy.." Sebutnya dengan suara parau.

"Kong, Daddy tidur disini ya?"

"Huh?" Kong bingung namun ia menganggukkan kepalanya.

Kong menggeser tubuhnya. Singto pun memposisikan tubuhnya tidur disebelah Kong. Ranjang Kong hanya seukuran single bad membuat Singto harus memiringkan tubuhnya.

.

Sementara itu, Krist membaringkan tubuhnya, ia menguap kemudian mengerjapkan matannya. Ia mengantuk tapi belum ingin tidur masih saja memikirkan Singto. Menoleh kesamping, tidak ada suaminya. Ahh, sebenarnya Krist sudah terbiasa tidur bersama suaminya tersebut. Beberapa jam yang lalu Krist mengusirnya dari kamar. Gara – gara cerita keluarga Ruangroj.

Sebenarnya ia juga kasihan saat mengusir Singto dari kamar mereka. Tapi ia sungguh kesal dengan Singto yang selama bertahun – tahun menyembunyikan fakta bahwa suaminya pernah berhubungan incest dulunya.

"Dasar bedebah!" Umpatnya saat mengingat hal itu.

Tapi tunggu dulu, dia sedang berbadan dua. Krist jangan mengumpat!

"Astaga! Aku tidak boleh mengumpat.." Krist mengelus perutnya. "Sayang, kalau besar nanti jangan seperti mommy ya..plis..plis..pliss..." Mohonnya.

Krist turun dari ranjangnya berjalan menuju pintu kamar. Membukanya perlahan dan mengedarkan pandangannya. Suasana rumah sepi. Krist ingin mencari Singto dan mengetahui dimana suaminya tersebut mengungsi.

Krist mencari kesegala kamar kosong yang ada dirumahnya namun ia tidak menemukan Singto di kamar – kamar tersebut. Kamar Indah tidak mungkin, kamar Windy juga tidak mungkin, sempat terfikir jika Singto mengungsi tidur di kamar ayah mertuanya, Tuan Ruangroj yang memang sekarang satu rumah dengan mereka tapi rasanya tidak mungkin.

Apa berada di kamar anak – anak?

Kamar selanjutnya yang ia kunjungi adalah kamar anak bungsunya, Kit. Ia melihat Kit tertidur pulas dikamarnya yang serba berwarna biru dengan hiasan penuh pernak – pernik luar angkasa. Krist menghela nafasnya, tidak ada Singto disana.

Kemudian Krist beranjak ke kamar Kong, anak sulungnya. Ia tersenyum melihat Kong juga tertidur pulas. Dilihatnya juga tidak ada Singto disana. Hal itu membuat dahinya berkerut. Kemana perginya suaminya tersebut.

Srakk..

Krist terkesiap mendengar sesuatu dari arah dapur. Ia berjalan dengan pelan menuruni tangga, takut – takut itu suara maling. Ia mengendap – endap ke arah dapur.

"P'Sing??" Panggil Krist saat menemukan Singto sedang berjongkok didepan kulkas yang terbuka. "Apa yang kau lakukan?"

"Krist..aku ingin nyamil yang asin – asin lalu aku menemukan ini.." Tunjuknya pada sebungkus snack rasa keju ditangannya.

"Tengah malam begini?" Singto mengangguk.

Mereka terdiam sesaat, Singto membuka snacknya dan memakannya dengan brutal seperti orang yang tak pernah makan. Krist bergidik melihatnya.

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Where stories live. Discover now