#24 - Kejutan Untuk Arthit

3K 342 154
                                    

🎵Davichi - Don't Say Goodbye

Seriusan! Aku pertama denger lagu ini tahun 2012. Mamahku suka banget lagu ini dan ini lagu banyak kenangannya jadi aku baper gitu :(
Selain itu MV nya itu lohh nyesek banget. Cuma MVnya ada dialognya gitu kek drama. Untung cowoknya ganteng :(

.

Didalam kamar, Arthit mengusap rambut Singto dengan sayang. Pria tampan itu saat ini tertidur dipelukannya. Seolah tak ingin jauh – jauh dari Arthit, pria itu memeluknya dengan erat.

"Phi, kenapa kau seperti ini?" Bisik Arthit.

Arthit tak mengerti dengan keadaan yang sekarang ini sedang Singto alami. Begitu takut akan kehilangannya, padahal sebelumnya Singto tidak seperti ini. Ia rasa ini ada hubungannya dengan Singto yang menerima sebuah telpon dari seseorang. Arthit tidak tau siapa itu, karena Singto tidak mengatakan padanya.

Sejak itu Singto selalu mengatakan pada Arthit untuk tidak meninggalkannya. Lagipula Arthit memang tidak berminat untuk meninggalkan Singto. seluruh hatinya sudah ia serahkan pada pria penolongnya itu.

.

Keesokan paginya, seperti biasa Arthit berkutat dengan dapurnya. Sepertinya ia saat ini sudah seperti seorang ibu rumah tangga yang mengurus suaminya.

Arthit geli sendiri memikirkan hal itu. Krist tidak pernah terjun ke dapur bahkan setelah menikah dengan Peck sekalipun. Kini ia tau rasanya memasak hasil jerih payahnya dan dimakan oleh orang yang dicintainya itu sangat menyenangkan.

"Pantas Mae waktu itu suka sekali memasak untuk Pho.." Gumamnya.

"Pagi sayang!"

Singto tiba – tiba berada dibelakangnya dan memeluknya.

"Astaga Phi kau membuatku terkejut.."

Arthit menoleh pada Singto dan menatap pria itu dengan kesal. Ia sungguh terkejut tadi.

"Maaf..." Arthit mengangguk.

Cup

"Morning kiss.."

Blush

Sudah biasa tapi masih saja membuat Arthit memerah malu. Singto selalu mencium bibirnya dengan tiba – tiba tapi dia suka.

"Lebih baik P'Sing duduk saja dulu tunggu aku menyelesaikan ini"

"Tidak mau dibantu?" Tawar Singto. Arthit menggeleng. "Baiklah aku akan menunggumu" Singto beranjak menuju meja makan menunggu Arthit selesai masak.

Setelahnya mereka sarapan. Arthit makan dengan lahap hasil masakannya. Sedangkan Singto menatapnya dengan senyuman hangatnya. Ia sangat suka melihat Arthit yang seperti itu. Apa adanya, selalu bisa membuatnya tersenyum.

.

Singto tidak berangkat ke kampus, ia masih mengambil cuti. Alasan yang tidak masuk akal, mengajukan cuti hanya ingin bersama Arthit.

Kini mereka menghabiskan waktu didalam ruangan kerja Singto. Arthit tengah membaca buku komik dengan earphone terpasang dikedua telinganya, kepalanya mengangguk angguk menikmati irama lagu yang tengah didengarnya. Sedangkan Singto meneruskan komiknya berkutat dengan pen tablet dan PC nya. Tanpa Arthit sadari mata Singto sedari tadi curi – curi pandang padanya. Mungkin ia sedang mencari inspirasi dari wajah tersebut.

Sedang asyik meneruskan komiknya, tiba – tiba ponsel Singto yang tergeletak diatas meja dekatnya bergetar. Panggilan masuk dari nomor rahasia. Singto berfikir sejenak, ia ingin sekali tidak mengangkat telpon tersebut, namun jika diabaikan pun ia juga penasaran dengan orang tersebut.

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Where stories live. Discover now