#34 - Cruel Temptation

3.3K 381 119
                                    

Ni FF lama - lama kek Cinta Fitri beneran deh wq :(

.

Captain berjalan cepat menuju kamar yang sekarang ditempatinya. Dibelakangnya ada Peck yang mengejarnya. Captain memasuki kamar, duduk diatas ranjang dengan wajah penuh kekesalan. Tangannya mengepal erat hingga kukunya memutih dan air mukanya mengeras.

"Sayang..." Panggil Peck.

Captain tidak melirik pada Peck sedikitpun, pandangannya masih menyiratkan rasa kesal yang teramat. Peck mendekatinya duduk disebelahnya.

"Kenapa menyusulku? Bukankah P'Peck lebih suka bersama Krist?"

"Captain jangan seperti ini, aku—"

"Aku apa? Kau tidak bisa menolaknya begitu? Kau tahu kan sekarang Krist dia seperti apa, seharusnya P'Peck berfikir. Dia kembali untuk membalas kita. Dia mencoba menggodamu agar mudah untuk melancarkan aksinya! Dia ingin menyingkirkan kita semua. Apa yang kau dapat selama ini akan hilang begitu saja, semuanya sia – sia Phi! Maka dari itu segera temukan stempel Krist yang asli, dengan begitu akan mudah kita menyingkirkannya.."

Asli? Apakah ada yang palsu?

Ya, mereka memanipulasi stempel milik Krist.

Peck terdiam. Dia tau maksud Krist kembali ke rumahnya. Tapi entah dia sedikit tak percaya saja jika Krist akan melakukan hal itu. Mereka tau Krist orang yang seperti apa, sangat mustahil jika Krist akan membalas dendam. Krist bukan pendendam, dia akan selalu memaafkan orang dengan mudah.

Bahkan Peck sangat ingat saat dia pernah pulang dini hari – karena menghabiskan waktu dengan Captain – Krist menunggunya hingga pemuda itu tertidur disofa ruang tengah. Peck meminta maaf dan beralasan yang tak masuk akal pun Krist memaafkannya tanpa curiga. Begitu mudahnya mendapatkan maaf dari Krist.

"Captain, kau mungkin sedang lelah lebih baik kau istirahat saja dulu. Aku khawatir kau akan setres dan itu tak baik untuk kehamilanmu"

Captain menggeleng tak percaya pada Peck.

"P'Peck, kau tidak percaya padaku?"

Peck menghela nafasnya. "Bukan begitu, aku hanya tidak ingin kau berfikir yang berat – berat dan akan mempengaruhi janin didalam perutmu itu saja.."

"Pergilah temui Krist sana.." Usir Captain.

Mendengar nada suara Captain yang merajuk membuat Peck mengacak rambutnya frustasi. Ketika pasanganmu mengusirmu dengan nada merajuk, bukankah itu artinya dia tidak ingin kau pergi? Peck menatap Captain dan mengelus pipinya.

"Aku akan menemanimu disini.." Ujar Peck.

Peck menemani Captain tidur, bahkan pemuda itu sudah terlelap begitu nyenyaknya dalam dekapan Peck. Sedangkan Peck, pria itu tidak bisa tidur sebenarnya, ia memikirkan kejadian hari ini. kedatangan Krist yang tiba – tiba membuatnya terkejut, takut, senang, entahlah peraasaan campur aduk ia rasakan saat ini.

Peck melepas pelukan Captain padanya dengan perlahan takut membangunkan pemuda itu. setelah berhasil, ia turun dari ranjangnya dan keluar dari kamar yang ditempati Captain. Peck kembali menuju kamarnya.

Krist tidur menyamping memunggunginya. Peck menaiki ranjang mendekati tubuh Krist yang terbungkus selimut.

"Aku tidak tau apa yang kau rencanakan, terserah kau ingin balas dendam atau apapun itu tapi Krist sebelum itu terjadi kita lihat siapa yang lebih kuat. Maaf aku harus melindungi ibuku dan calon anakku..."

Krist membuka matanya namun tak menoleh pada Peck. Ia mendengar semua kata – kata Peck. Smirk tersungging dibibirnya.

"Ya kita lihat saja siapa yang lebih kuat!"

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang