#29 - Emergency

3.2K 382 221
                                    

🎵Christina Perri - Tragedy

Krist sedang berada didalam ruang ICU. Theeradej, Bibi Nam, dan Yui menunggunya diluar. Yui malas sebenarnya namun sebagai image ibu yang baik membuatnya mau tidak mau tetap berada disana.

Bibi Nam menatap Yui dengan pandangan sulit diartikan. Ia menganggap semua ini terjadi karena ulah Yui dan anak lelakinya. Bibi Nam tak sampai hati melihat keadaan Krist seperti itu.

Diluar, Indah menahan Windy dan Singto untuk masuk kedalam sana. Apalagi setelah melihat mobil Peck masuk kepelataran rumah sakit. Indah takut saja jika nantinya akan terjadi keributan disana.

"Sekarang P'Sing tau kan bagaimana keadaan P'Krist jika ia berada dirumah?"

Singto terdiam, tangannya mencengkram erat pada kemudinya. Seperti menyalahkan dirinya sendiri, ia akan semakin merasa bersalah jika terjadi apa – apa pada Krist. Melihat Krist yang tak berdaya seperti tadi membuat sesuatu didalam hatinya terasa remuk.

"Apa yang terjadi tadi?" Tanya Windy penasaran.

"P'Krist menjadi aneh sejak beberapa hari terakhir. Dia seperti tidak mengenal kami semua, dia akan menatap takut. Aku tidak tau apa yang terjadi. Dan tadi, kami menemukan P'Krist bersimbah darah. Dokter bilang jika dia pendarahan, kurasa P'Krist sedang hamil saat ini. aku benar – benar tak tau seperti apa keadaan P'Krist, karena P'Peck selalu mengisolasi P'Krist"

Singto menatap Indah dengan terkejut.

"Hamil?" Indah mengangguk.

"P'Krist seorang male pregnant, sebelumnya dia pernah mengalami hal ini. Bayinya tidak selamat"

Windy membekap mulutnya tak percaya. Singto menghela nafasnya, ada perasaan sesak mendengar hal itu.

"Aku akan masuk kedalam. Lebih baik kalian disini saja dulu, aku tidak ingin ketika P'Peck bertemu P'Sing akan mengundang keributan disana. P'Sing, kau tenang saja nanti setelah mereka semua pergi kau bisa menemuinya. Aku akan membantumu"

Singto sebenarnya tidak sabar untuk segera bertemu dengan Krist. Ingin rasanya ia membawa Krist kabur dari sana.

Seharusnya saat itu ia langsung mengejar Krist.

Seharusnya ia bisa lebih picik dari Peck.

Seharusnya ia melawan Peck saat itu.

Hanya kata 'seharusnya' yang ada dibenaknya. Semuanya sudah terlambat. Sekarang Krist sedang tidak baik – baik saja didalam sana.

Indah keluar dari mobil Singto, berjalan memasuki rumah sakit. Tanpa Indah tau ada sosok yang sedari tadi menatap mereka semua. Seorang pria yang selalu memakai topi menutupi sebagian wajahnya, Mark.

Mark sudah mengamati kediaman Sangpotirat sejak kedatangan Singto kerumah itu. ia mengikuti mobil Theeradej dan Singto hingga disinilah keberadaannya. Didalam mobil yang ia parkirkan tepat didepan lobi rumah sakit.

Ia tak tau apa yang terjadi, yang jelas yang ia tahu hanyalah Krist terluka dan dibawa kerumah sakit.

"Krist...kau tenang saja nak, aku akan selalu berada dipihakmu" Gumamnya.

.

Indah menghampiri Theeradej, Yui, dan Bibi Nam yang masih setia menunggu hingga dokter keluar dari ICU. Indah juga dapat melihat Peck yang terlihat khawatir. Indah yakin itu hanya alibinya saja. Indah duduk disebelah Bibi Nam.

"Bagaimana Bi?"

Bibi Nam menggeleng. "Dokter masih memeriksanya" Indah mengangguk.

Keheningan menyelimuti mereka. Hanya ada suara gerakan Peck yang tampak gusar. Tak lama kemudian suara pintu ICU terbuka. DokterJib keluar. Semuanya sontak berdiri mengerubungi dokter Jib.

Hello Goodbye [Singto X Krist - Completed]Where stories live. Discover now